Mohon tunggu...
Danisha Rahmadanty Prastika
Danisha Rahmadanty Prastika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Hukum

ICW Nilai KPK Tidak Serius dalam Menangkap Koruptor Harun Masiku

9 Juni 2022   05:29 Diperbarui: 9 Juni 2022   05:36 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Harun masiku koruptor adalah yang sekarang menjadi burnonan akibat menjadi tersangka suap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan agar menetapkannya sebagai DPR. Pada Januari 2021 media massa dikagetkan dengan adanya kabar meninggal dunianya sang buronan, informasi ini didapatkan dari Koordinator Komisi Pemberantasan Korupsi, Bonyamin saiman yang yang berbicara pada beberapa media.

"Nur Hadi itu hampir seminggu sekali atau dua kali datang ke saya untuk memberikan informasi tentang keuangannya, foto rekeningnya, foto Harun masiku ini blank." Ucap Bonyamin pada Mei 2021.

Nur Hadi yang disebut Bonyamin adalah mantan sekretaris Mahkamah Agung yang menjadi buronan akibat jadi tersangka korupsi di penanganan perkara di Mahkamah Agung. Pada 1 Juni 2021 Nur Hadi dan menantunya resmi ditangkap Penyidik KPK karena terlibat kasus yang sama. Kini tinggal Harun Masiku yang menjadi buronan.

Isu yang mengatakan Harun masiku sudah meninggal dunia masih diragukan penyidik KPK sampai sekarang.

Harun masiku ditetapkan resmi menjadi buronan internasional sejak tanggal 30 Juli 2021.  Yang mana sudah 2 tahun berlalu, namun belum ada kepastian dimana keberadaan Harun masiku menetap.

Janji yang pernah diucapkan Wakill Ketua KPK tahun lalu, Nurul Ghufron yaitu akan menangkap Harun masiku setelah pandemi mereda kini di bawa ke permukaan. ICW menengaskan KPK untuk serius dalam mengusut tuntas kasus ini dan kembali menangih janji KPK untuk menangkap Harun masiku.

Di tengah pencarian Harun masiku yang tak kunjung mendapatkan hasil, Novel Baswedan menawarkan untuk ikut serta menangkap Harun masiku. Novel dalam keterangannya menilai ada ketidakmampuan dari lembaga antirasuah itu untuk menangkap mantan Caleg PDIP itu. 

Ia meyakini bahwa untuk menangkap Harun masiku tak perlu waktu yang lama, berkebalikan dengan keterangan Ketua KPK, Firli yang terkesan meminta waktu untuk menangkap buronan internasional itu. ICW dan Kurnia juga memanggap bahwa KPK tidak serius dalam mengusut tuntas kasus Harun masiku, ia menduga Firli, Ketua KPK takut dengan kekuatan politik dan ekonomi aktor yang mem back-up   buronan Harun Masiku.

Namun Firli Bahuri, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi mengatakan dalam keterangannya. "Para buronan yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) termasuk Harun Masiku tidak bisa tidur nyenyak karena masih terus dicari."

"Saya pastikan sampai hari ini dia tidak bisa tidur nyenyak karena sampai kapan pun tetap dicari KPK. Hanya tunggu waktu dia pasti tertangkap," Ucap Mantan komisaris jenderal polisi itu, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu.

KPK pun mengatakan bahwa mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk menangkap tikus-tikus negara, bukan hanya Harun Masiku, namun setidaknya beberapa orang yang masuk dalam Daftar Pencarian orang (DPO) terutama empat koruptor yang menjadi buronan sejak lama. KPK memohon agar memiliki waktu lagi, karena mereka memastikannya cepat atau lambat para buronan akan ditangkap segera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun