Eros diambil dari nama seorang dewa Yunani yang bekerja membagikan bunga cinta kepada manusia. Eros merupakan jenis cinta yang berwujud fisik, romantis, serta erotis. Para individu penganut eros sangat percaya terhadap cinta pada pandangan pertama. Karena hal ini lah, mereka yang menganut teori ini sangat amat tertarik dengan daya tarik fisik. Mereka juga beranggapan bahwa dalam sebuah hubungan, hal-hal yang berbau fisik dan erotis adalah penting.
Menurut saya, penganut teori eros ini kebanyakan adalah pemuda. Mengapa? Karena pemuda cenderung memiliki nafsu yang menggebu-gebu. Mereka menyukai hal-hal yang berbau erotis serta hal-hal yang berkaitan dengan fisikal. Berciuman, berpelukan atau bahkan berhubungan badan mungkin adalah hal yang mereka anggap wajar dan sebuah kebutuhan.
2. Ludus
Ludus merujuk pada jenis cinta yang isinya hanya permainan, godaan dan rayuan. Penganut ludus biasanya tidak benar-benar serius dalam menjalani hubungan percintaan. Contoh gampangnya ya tentu saja playboy. Banyak pemuda juga yang menganut ludus. Banyak pemuda yang hanya sekedar ingin mengejar lawan jenisnya atau mungkin banyak pemuda yang hanya sekedar penasaran rasanya mengejar lawan jenis yang ia inginkan. Jika sudah di dapat namun dirasa membosankan, ya mereka tinggalkan begitu saja.
3. Storge
Mungkin storge bisa dibilang dari teman jadi cinta. Menurut John Alan Lee, jenis cinta storge berawal dari sebuah persahabatan karib yang lama kelamaan tumbuh benih cinta yang disirami dengan perasaan saling menghargai. Karena berawal dari sebuah hubungan pertemanan, ada aktivitas minat yang sama, berbagi pengalaman dan keluh kesah serta saling bertukar perhatian. Para penganut storge cenderung tidak mencari nafsu seperti para penganut eros. Para penganut storge hanya berfokus pada hubungan mereka.
4. Mania
Mania adalah jenis cinta yang destruktif atau toxic. Para penganut mania cenderung obsesif, penuh dengan kecemburuan dan memiliki ketergantungan dengan pasangan. Penganut jenis cinta mania juga sangat banyak ditemukan di zaman sekarang.
5. Pragma
Pragma diambil dari kata pragmatis yang berarti praktis dan realistis, maka dari itu para penganut jenis cinta pragma adalah orang yang praktis serta realistis. Para penganut pragma cenderung melihat latar belakang keyakinan serta perilaku dari calon pasangannya dengan alasan untuk memulai hubungan yang lebih serius atau hubungan jangka panjang.
6. Agape