Minggu, 29 Desember 2024 KKN STAI Ki Ageng Pekalongan (kelompok 1) mengadakan sosialisasi di desa Sipait, kecamatan Siwalan, kabupaten Pekalongan. Sosialisasi dengan tema Pencegahan dan Penanganan Stunting dihadiri juga oleh berbagai elemen masyarakat, dari mulai pemuda hingga lansia, juga ibu menyusui, ibu hamil yang memang landasan pencegahan stunting ditujukan kepada mereka. Tujuannya agar seluruh masyarakat desa Sipait mengetahui pentingnya pencegahan stunting sejak dini.
       Sosialisasi ini dihadiri oleh Anjung Surya Wiyandi, ketua OSIS SMAN 1 Paninggaran dan juara Duta Genre Putra kabupaten Pekalongan 2024 sebagai pemateri. Kendati beliau yang telah menggeluti dunia OSIS tentu luas pembahasannya karena seringkali berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki gejala stunting. Beliau menekankan pentingnya menjaga kesehatan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dan menjelaskan bahwa stunting adalah kondisi di mana anak balita mengalami keterlambatan pertumbuhan akibat kekurangan gizi yang berlangsung lama dan infeksi berulang, sehingga dapat menimbulkan dampak buruk dalam jangka panjang terhadap perkembangan tubuh dan intelektual anak.
       Selain Anjung, ada Dian Ratnaning Utami anggota paskibra yang sudah menggeluti berbagai organisasi, PMR bahkan mengikut sertakan dirinya ke dalam pramuka, bahkan ia menjadi juara Duta Genre Putri kabupaten Pekalongan pada 2024. Dian menjelaskan kepada forum mengenai stunting, bahwa stunting bisa terjadi di dalam kondisi terhambatnya pertumbuhan karena penyebabnya adalah kekurangan gizi, kendati dapat memengaruhi perkembangan otak, metabolism, serta pertumbuhan fisik anak dalam waktu singkat.
       "Harapanya dalam acara sosialisasi ini, dari berbagai kalangan masyarakat menjadi tahu bagaimana pencegahan dan penanganan stunting. Bahkan tidak hanya tahu kita dapat mencegah dengan berbagai cara untuk meninjau secara langsung, bisa dilakukan dengan memberi semacam pengetahuan di lingkungan sekitar" ujar Andhika Tri Raharjo selaku ketua KKN kelompok 1. "Pada kesempatan ini kita memiliki kesempatan yang sangat berharga untuk saling berinteraksi dengan warga sekitar, saling bertukar ilmu sekaligus mengimplikasikan apa yang seharusnya kita lakukan demi suksesnya KKN ini" pungkasnya di akhir acara.
       Pentingnya sosialisasi ini adalah sebagai wadah untuk menghentikan secara aktif stunting yang telah banyak terjadi di Indonesia. Karena jika Indonesia masih banyak mengalami stunting, tentu akan terganggu juga impiannya sebagai Indonesia emas 2045, selain stunting mengganggu kreatifitas secara individual, juga memiliki potensi kerugian setiap tahunnya 2-3 % GDP.
       Selanjutnya, acara sosialisasi ini diakhiri dengan doa bersama sebagai suatu bentuk harapan untuk pertumbuhan generasi yang lebih sehat dan bermutu. Kemudian tim KKN, menginvestigasi di desa Sipait yang memiliki potensi rawan gejala stunting agar diperoleh data untuk ditinjau oleh pihak desa.
penulis : Imam Dihlizi (pegiat literasi Pemalang)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H