Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia akan kembali bergulir bulan Maret ini. Timnas Indonesia yang berada di Grup C memiliki asa untuk langsung lolos ke putaran final mengingat saat ini Skuad Garuda berada di posisi ketiga klasemen Grup C dengan poin 6 di bawah Australia dan Jepang.
Persaingan di Grup C memang seru. Secara matematis, Australia, Indonesia, Arab Saudi, Bahrain, dan China memiliki peluang yang sama untuk langsung lolos ke Piala Dunia 2026. Itu sebabnya, empat laga sisa bagi negara tersebut sangat penting untuk mengunci posisi runner-up mengingat Jepang yang menjadi favorit juara grup.
Di sisi lain, kiprah Indonesia di babak ini mengesankan setelah sebelumnya berhasil menang melawan Arab Saudi dengan skor 2-0 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Dua gol tersebut dicetak oleh Marselino Ferdinan.
Dengan modal kemenangan tersebut, asa untuk lolos ke Piala Dunia cukup terbuka lebar. Namun, ada tantangan untuk dua laga di bulan Maret ini saat bertandang ke Australia dan menjamu Bahrain di Jakarta. Tantangan tersebut adalah karena Timnas Indonesia berada pada masa transisi pergantian kepelatihan dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert.
Di sisi lain, pergantian tampuk kepemimpinan di Timnas Indonesia dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert penuh sorotan. Hal itu karena pergantian yang dilakukan oleh PSSI terbilang cukup berani karena Kluivert hanya diberi waktu sekitar dua bulan untuk meramu tim.
Transisi
Shin Tae-yong membawa perubahan cukup besar di kancah sepak bola nasional. Hal itu karena beberapa kali pelatih asal Korea Selatan itu bisa memberi harapan yang sebelumnya tidak pernah terpikir sama sekali. Misalnya untuk pertama kalinya tiga kelompok umur bisa lolos ke Piala Asia.
Tak hanya itu, tentu capaian yang cukup fenomenal adalah bisa lolos ke semifinal Piala Asia U-23. Capaian ini jauh lebih besar dari target PSSI yang menargetkan lolos ke perempat final. Akan tetapi, Shin Tae-yong memberikan harapan baru saat itu yakni tampil di Olimpiade Paris.
Meski pada akhirnya pada babak play off harus kalah dari Guinea. Akan tetapi, hal tersebut di luar ekspektasi publik. Apalagi capaian yang dilakukan saat itu fenomenal dengan memulangkan Korea Selatan yang untuk pertama kalinya gagal lolos ke Olimpiade.
Maka tak heran Shin Tae-yong memiliki tempat di pecinta sepak bola Indonesia karena telah memberikan warna baru bagi Timnas Indonesia berupa permainan yang menghibur. Meski belum ada trofi yang diraih, akan tetapi capaian di sejumlah ajang terutama di Asia patut diapresiasi.
Di Timnas Senior misalnya, Shin Tae-yong berhasil membawa Skuad Garuda lolos ke Piala Asia Qatar lewat jalur kualifikasi. Di laga perdana berhasil unggul atas tuan rumah Kuwait dan di laga penentuan berhasil unggul telak atas Nepal dengan skor 7-0.