Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala Asia 2023: Tak Ada Tiket Gratis, Saatnya Indonesia Tentukan Nasibnya Sendiri

24 Januari 2024   09:20 Diperbarui: 24 Januari 2024   09:23 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia akan menjalani laga pamungkas kontra Jepang di Grup D Piala Asia 2023. | Foto: KOMPAS.COM

Praktis, dengan hasil itu maka jalan satu-satunya bagi Indonesia untuk tetap lolos ke babak 16 besar adalah tidak menggantungkan nasib pada grup lain. 

Pada laga terakhir, Indonesia harus bermain lepas. Yang terpenting jangan terpengaruh oleh nama besar Jepang. 

Meski Jepang adalah tim kuat, bukan berarti tak memiliki celah. Dari dua laga yang dijalani di Grup D, Jepang kebobolan empat gol. Perlu digarisbawahi, gol yang lahir ke gawang Jepang sebagian besar melalui bola atas. 

Secara postur, memang Jepang pendek dibanding rata-rata pemain Indonesia yang terbantu oleh pemain keturunan. Oleh sebab itu, setidaknya Indonesia bisa memanfaatkan bola atas karena banyak pemain jangkung seperti Elkan Baggott, Jordi Amat, hingga Rizky Ridho. 

Oleh sebab itu, sekecil apapun peluang harus dikonversi dengan baik. Entah itu dari sepak pojok atau tendangan bebas. Dua gol Vietnam ke gawang Jepang lahir dari dua mekanisme ini. 

Jadi, bola mati dan sepak pojok harus dimanfaatkan dengan baik oleh pemain kita. Selain itu, kita harus efektif dalam menyelesaikan peluang. Hal itu karena rasanya akan sulit untuk mendapat banyak peluang lawan Jepang. 

Untuk itu, peluang sekecil apapun harus dieksekusi dengan sempurna. Tidak ada yang mustahil dalam sepak bola. Semua data dan hitung-hitungan pada akhirnya ditentukan di lapangan, bukan di atas kertas. 

Di atas kertas, kita memang kalah. Tapi, kita berharap di lapangan hasil yang didapat akan berbeda. Selain itu, Shin Tae-yong pernah mengalami posisi ini khususnya di Piala Dunia 2018.

Pada saat itu, di laga terakhir Korea Selatan bersua juara bertahan Jerman. Jerman butuh kemenangan untuk lolos kre babak 16 besar. Tapi, di luar dugaan anak asuhan Shin Tae-yong menang dan memulangkan Jepang dari turnamen. 

Tentu terlalu muluk-muluk berharap demikian. Tapi, kita harus percaya kepada STY dengan segala pengalaman yang ia miliki. Selama peluit belum ditiup, selama itu pula peluang tetap ada. 

Menanti hasil grup lain

Meski begitu, peluang tiket gratis itu masih ada jika kita menelan pil pahit dari Jepang. Kalaupun kalah, saya harap Indonesia tidak kalah telak dan minimal bisa mencetak gol. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun