PDIP resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres untuk pemilu 2024. Hal itu disampaikan secara langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jum'at, 21 April 2023.
Setelah terjadi percikan di internal partai, PDIP akhirnya lebih memilih Ganjar sebagai capres. Sebelumnya, nama Puan Maharani santer dikabarkan maju. Apalagi saat itu sampai memunculkan Dewan Kolonel dan Dewan Kopral.
Sebagai kader partai, Ganjar ditingkatkan tugasnya menjadi capres. Dipilihnya Ganjar seolah mengulangi apa yang terjadi dengan Joko Widodo pada tahun 2014 lalu.
PDIP mengumumkan Jokowi sebagai capres menggunakan strategi last minute. Selain itu, Ganjar bukan golongan elit atau trah Soekarno. Itu sebabnya, dalam pidatonya Ganjar akan meneruskan apa yang telah dikerjakan Jokowi karena kesamaan latar belakangnya.
Tidak heran jika PDIP lebih memilih Ganjar sebagai capres. Hal itu karena elektabilitas Ganjar begitu superior dibanding calon lainnya. Ganjar selalu menempati posisi teratas dalam survei.
Meski begitu, jalan Ganjar untuk nyapres tidak mudah. Banyak pihak yang menyebut jika Ganjar harus melewati berbagai ujian termasuk di antaranya ketika ikut bersuara di Piala Dunia U20.
Saat itu, secara mengejutkan Ganjar mengeluarkan pernyataan menolak Israel di Piala Dunia U20. Tentu hal itu mengejutkan, apalagi Ganjar dikenal gila bola karena ia merupakan fans MU.
Tentu ada yang melatar belakangi pernyataan Ganjar. Ganjar seolah diuji loyalitasnya oleh PDIP. Dan benar saja, ia memang loyalis PDIP sejati. Hal ini beberapa kali ia sampaikan secara langsung.
Pernyataan Ganjar pun selaras dengan PDIP yang meromantisasi Soekarno. Ganjar lulus ujian, dan ia akhirnya diberi mandat untuk nyapres. Elektabilitas Ganjar memang sangat menjual. Jadi, sangat logis jika PDIP lebih memilih Ganjar.
Meski begitu, elektabilitas Ganjar justru menurun 7-9 persen setelah ikut bersuara di Piala Dunia U20. Hal itu bisa dilihat dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia.