Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kaoru Mitoma, Sang Ilmuwan Dribble dari Negeri Matahari Terbit

2 Februari 2023   11:53 Diperbarui: 3 Februari 2023   08:19 2538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Kaoru Mitoma saat Brighton kontra Liverpool di Piala FA, Minggu, 23 Januari 2023. | Foto: Getty Images via Goal Media Indonesia 

Gol Kaoru Mitoma pada menit 90+2 ke gawang Liverpool di Piala FA sukses membawa Brighton lolos ke babak 16 besar Piala FA. Gol yang dicetak Mitoma spesial, pasalnya ia dapat mengelabui pemain Liverpool dengan tenang sebelum merobek jala gawang Alisson. 

Sepak bola adalah salah satu olahraga paling populer di dunia. Banyak bintang hebat yang lahir dari olahraga ini. Pun begitu para pelatih jenius yang mampu meramu taktik jitu. 

Dalam sepak bola kita mengenal beberapa teknik seperti passing, crossing, hingga dribbling. Untuk dribbling diperlukan teknik khusus, sehingga tidak semua pemain lihai dalam mendribel bola. 

Oleh sebab itu, dribel lebih lekat dengan skill individu pemain. Salah satu pemain yang hebat dalam dribel tentu Lionel Messi. Ketika Messi memegang bola, bola seakan tidak bisa lepas dari kaki Messi. 

Seolah-olah ada lem yang melekat di sana. Messi juga pernah melakukan dribel luar biasa ketika masih berseragam Barcelona. Messi berhasil membawa bola dari tengah lapangan hingga berbuah gol.

Hal itu semakin menegaskan jika ia adalah titisan Maradona. Mengingat Maradona pernah melakukan hal serupa. Kaoru Mitoma adalah pesepak bola yang disebut kemampuan dribelnya di bawah Messi. 

Berbeda dengan Messi yang dianugerahi bakat luar biasa, tidak demikian dengan Mitoma. Mitoma bisa sampai pada titik ini berkat salah satu penelitiannya ketika kuliah, yakni seni tentang dribel.  

Dalam posisi inilah, Mitoma bertindak seperti ilmuwan olahraga. Di mana ia merumuskan teori di atas kertas dan mempraktikkannya secara langsung di lapangan. 

Penelitian 

Pada umumnya, pemain muda berlomba-lomba masuk klub profesional untuk meningkatkan karier. Tak jarang banyak pemain muda yang pergi merantau ke luar negeri untuk menambah ilmu. 

Kesempatan yang sama juga datang pada diri Mitoma. Ketika berusia 19 tahun, Mitoma mendapat tawaran di tim utama Kawasaki Frontale. Tapi, Mitoma menolak dan memilih melanjutkan kuliah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun