Baji dan Sanzu kemudian pulang. Sanzu menyebut jika kondisi Mikey jauh lebih buruk ketika terakhir kali bertemu satu tahun lalu. Sanzu bahkan menyebut jika itu bukanlah Mikey.
Akan tetapi, Baji justru mengkhawatirkan Shin. Menurut Baji, Shin berusaha terlihat bahagia apalagi setelah neneknya meninggal. Emma pun pergi dari rumah entah kemana.
Shin bahkan berusaha dan belajar untuk memenuhi kualifikasi sebagai perawat agar bisa bekwrja dan merawat Mikey di rumah sakit. Baji menyebut sisa hidup Mikey tidak akan lama lagi.
Satu bulan kemudian, Mikey meninggal. Tentu hal itu membuat Shin frutasi. Ia bahkan melampiaskan hal tersebut dengan memukuli tembok hingga berdarah.
Tentu kepergian Mikey membuat ia semakin menderita. Ia kini hidup sendiri. Ayah, ibu, kake, nenek, adik telah tiada. Hanya Emma yang masih hidup. Itu pun keberadaanya tidak diketahui.
Empat tahun kemudian, Shin kembali bertemu dengan Wakasa. Penampilan Wakasa berbeda. Ia terlihat seperti pemimpin Yakuza.
Wakasa kemudian mengajak Shin untuk bergabung dengan geng miliknya. Wakasa menyebut Shin akan menjadi sosok penting di geng tersebut. Wakasa kemudian mengajak Shin untuk minum.
Wakasa menyebut hal itu sebagai bentuk perayaan untuk Mikey. Panel kemudian beralih ke bar. Di situ, Wakasa terlihat seperti pemimpin bahkan ia meminta beberapa wanita untuk menemani Shin dan dirinya.
Seorang pelayan kemudian datang pada Wakasa. Ia takut pada rombongan sebelah yang datang lebih dulu. Menurut pelayan grup tersebu telah memesan semua perempuan di bar ini. Wakasa kemudian mengajak Shin untuk mencari tempat baru.
Ketika melewati grup tersebut, Shin tak sengaja mendengar percakapan mereka. Rombongan tersebut bercerita hal yang tak etis.
Salah satu dari mereka bercerita telah mengencingi lelaki tua yang tidur di terowongan kemudian menendangnya. Tak hanya itu, menurut si pencerita wajah lelaki tua itu aneh.