Keesokan harinya, Shiniciro tengah berada di makam ayahnya. Shin berbicara pada nisan ayahnya dan berujar jika Mikey akan tumbuh jauh lebih hebat darinya.
Shin kemudian berjanji pada nisan ayahnya akan merawat Mikey dan Emma dengan baik. Shin akhirnya pulang dan mampir ke toko mainan. Shin kemudian membeli mainan pesawat untuk Mikey.
Setibanya di rumah, Mikey sangat senang menerima hadiah dari Shin dan ia merakit pesawat itu sendirian.Â
Satu bulan setelah itu, Shin bekerja di bengkel. Ketika bekerja, Shin mendapat telefon dari sang kakek. Sang kakek menyebut keadaan Mikey tidak sadarkan diri.
Shin kemudian bergegas pulang untuk memastikan kondisi Mikey. Mikey dalam kondisi kritis. Baji dan Sanzu bahkan menangis melihat kondisi Mikey yang tak sadarkan diri.
Baji kemudian menjelaskan apa yang terjadi. Baji mengatakan ia dan Sanzu hendak memainkan pesawat mainan milik Mikey. Tapi, Mikey tidak memberi karena butuh satu bulan untuk merakitnya.
Mikey asyik memainkan pesawat itu dan lari ke lantai dua. Tapi, Mikey tersandung dan akhirnya ia jatuh dari lantai dua.
Dokter menyebut jika otak besar Mikey tidak berfungsi. Sehingga Mikey kehilangan kesadarannya. Akibat kejadian itu, Mikey akhirnya lumpuh.
Tentu Shin merasa kecewa karena telah berjanji akan menjaga Mikey dengan baik pada ayahnya. Shin kemudian membanting pesawat mainan yang ia belikan pada Mikey karena kesal.
Kedua kaki Mikey lumpah, bahkan sudah empat tahun sejak kejadian itu. Kini Mikey sudah memasuki SMP tapi kondisinya tidak berubah. Dan itulah akhir dari chapter 269.
Dalam chapter tersebut, dari sini kita jadi tahu apa yang disebut garis waktu utama oleh Mikey. Tentu garis utama yang dimaksud adalah kondisi di mana Mikey lumpuh dan Shiniciro tidak melompati waktu.