Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Singapore Open 2022: 4 Wakil Indonesia ke Final, Satu Gelar Juara di Tangan

16 Juli 2022   20:12 Diperbarui: 16 Juli 2022   20:13 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Leo Rolly/Daniel Marthin berhasil melaju ke final Singapore Open 2022 usai kalahkan Hendra Setiwan/M. Ahsan melalui rubber game. | Via: Badmintontalk

Indonesia berhasil mengirim empat wakil di final Singapore Open 2022 melalui sektor ganda putera, ganda puteri, dan tunggal putera.

Sebanyak enam wakil Indonesia tampil di babak semifinal Singapore Open 2022. Ada yang istimewa dari semifinal itu, All Indonesian semifinal di sektor ganda putera terjadi.

Dengan demikian, maka dipastikan Indonesia mendapatkan satu gelar. Meski begitu, Indonesia masih memiliki peluang untuk meraih tiga gelar di Singapore Open 2022.

Final ketiga Minionswati

Pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti berhasil melaju ke final Singapore Open 2022 usai mengalahkan pasangan Thailand, yakni Supassara Paewsampran/Puttita Supajirakul melalui rubber game.

Pada gim pertama, Apriyani/Siti Fadia bermain apik. Akan tetapi, di awal gim pasangan minionswati harus teringgal dengan skor 6-9.

Keduanya kemudian mengejar dan berhasil menipiskan jarak menjadi 8-9. Akan tetapi, pasangan Thailand berhasil menyudahi interval gim pertama dengan skor 8-11.

Setelah interval gim pertama, Apriyani/Siti Fadia mulai mengejar. Skor bahkan imbang menjadi 12-12. Di pertengahan gim pertama, skor sangat ketat.

Jarak poin tidak terlalu jauh. Bahkan pada poin-poin kritis skor akur 19-19. Namun pasangan Thailand berhasil unggul pada gim pertama dengan skor 19-21

Pada gim kedua, penampipan minionswati kembali agresif. Pasangan Indonesia ini berhasil unggul cukup jauh dengan skor 9-3.

Paewsampran/Supajirakul berusaha mengejar. Interval gim kedua ditutup dengan skor 11-6 untuk keunggulan Apriyani/Siti Fadia.

Pertengahan gim kedua, Apriyani/Siti Fadia berhasil mendulang poin cukup mudah. Bahkan gim kedua berhasil dimenangkan Apri dan Siti dengan skor cukup jauh 21-13.

Pada gim ketiga, pertandingan kembali berjalan ketat. Apri/Siti Fadia berhasil mengambil interval gim ketiga dengan skor 11-7.

Pertengahan gim ketiga, Siti Fadia mengalami sedikit masalah pada kakinya sehingga harus mendapat perawatan. Akan tetapi, keuletan pemain berusia 21 tahun itu membuat pertandingan kian seru.

Apriyani Rahayu/Siti Fadia berhasil ke final Singapore Open 2022 usai kalahkan Paewsampran/Supajirakul melalui rubber game. | Sumber: Badmintontalk
Apriyani Rahayu/Siti Fadia berhasil ke final Singapore Open 2022 usai kalahkan Paewsampran/Supajirakul melalui rubber game. | Sumber: Badmintontalk

Kembali pada poin kritis skor imbang 19-19. Pada poin inilah Siti Fadia menunjukkan jika ia sangat berbahaya bermain di depan. Pengembalian bolanya membuat pemain Thailand melakukan kesalahan sendiri.

Satu pukulan dari Siti Fadia di depan net jatuh di antara pemain Thailand. Bola tidak bisa dikembalikan sekaligus memastikan Apriyani/Siti Fadia merebut gim ketiga dengan skor 21-19.

Meski cedera, penampilan Siti Fadia patut diacungi jempol. Keuletannya bermain membuat pasangan yang dijuluki minions versi perempuan ini melaju ke final.

Ini adalah final ketiga Ariyani/Siti Fadia dalam BWF World Tour 2022. Sebelumnya, Apri dan Siti tampil di final Indonesia Masters dan Malaysia Open 2022.

Hasilnya Apriyani/Siti Fadia berhasil meraih juara di Malaysia Open. Jika menang di final, maka akan menjadi gelar kedua bagi Apriyani/Siti Fadia.

Meski begitu, masalah yang dialami Siti Fadia pada kakinya perlu mendapat perhatian serius. Jangan sampai pasangan yang tengah on fire ini justru terhenti karena cedera. Mengingat badai cedera tengah menimpa skuat Indonesia.

Di final Apriyani/Siti Fadi akan bersua unggulan kelima asal China yakni Zhang Shu Xian/Zheng Yu.

Konsistensi Fajar/Rian 

Sektor ganda putera Indonesia kembali menunjukkan dominasinya. Bagaimana tidak, empat wakil Indonesia tampil di sektor ini. Hal itu memastikan satu gelar ganda putera jatuh ke tangan Indonesia.

The Daddies bersua Leo Rolly/Daniel Marthin. Dim gim pertama, Hendra/Ahsan bermain santai dan unggul cukup jauh 7-2.

Pasangan Leo/Marthin justru banyak melakukan kesalahan. Gim pertama dimenangkan Hendra/Ahsan dengan skor telak 21-9.

Leo/Marhtin tampil lebih baik di gim kedua. Leo/Mathin unggul 6-3. Hendra/Ahsan kemudian mengejar dan berhasil menyamakan skor 7-7.

Skor kemudian berlangsung ketat. The Daddies kembali merebut interval gim kedua dengan skor tipis 11-10.

Akan tetapi, Leo/Marthin bisa bangkit dan meraih gim kedua dengan skor 21-18.

Di gim ketiga, The Daddies mulai mendapat perlawanan. Leo/Marthin kembali unggul dengan skor 6-11.

Setelah interval gim ketiga, The Daddies mulai mengejar dan menipiskan jarak menjadi 9-11.

Muhammad Ahsan mengalami masalah di bagian betisnya saat berlaga di semifinal Singapore Open 2022. | via: Badmintontalk
Muhammad Ahsan mengalami masalah di bagian betisnya saat berlaga di semifinal Singapore Open 2022. | via: Badmintontalk

Namun, Muhammad Ahsan harus mendapat perawatan karena betisnya mengalami masalah. Leo/Marthin masih unggul 11-13.

Meski begitu, Hendra/Ahsan justru mampu menyamakan skor menjadi 14-14. Pada poin kritis, skor imbang 20-20. Leo/Marthin mengakhiri gim ketiga dengan skor 22-20.

Di partai lain, pasangan yang konsisten di tahun 2022 yakni Fajar Alfian/M. Rian Ardianto bersua  Sabar Karyaman/M. Reza Pahlevi.

Kedua pasangan ini belum bertemu sama sekali. Di gim pertama, Fajar/Rian berhasil unggul dengan skor 11-8.

Di pertengahan gim pertama, Fajar/Rian terus tampil menekan dan dengan mudah mengambil gim pertama dengan skor 21-11.

Pada gim kedua, Fajar/Rian tampil lepas dan menutup interval gim kedua dengan skor 11-4.

Di pertengahan gim kedua, Sabar/Reza justru tampil kurang baik. Tidak ada perlawanan dari Sabar/Reza terhadap juara Malaysia Masters 2022 tersebut.

Fajar/Rian akhirnya menutup gim kedua dengan skor telak 21-7. Ini adalah final ketujuh di tahun 2022 bagi Fajar/Rian.

Dari enam final sebelumnya, Fajar/Rian berhasil meraih juara di Swiss Open, Indonesia Masters, dan Malaysia Masters.

Konsistensi keduanya terus berlanjut. Nama Fajar/Rian seolah tertutup oleh dua nama besar The Daddies dan The Minions. Padahal, di tahun ini Fajar/Rian sangat konsisten.

Bukan tidak mungkin konsistensi keduanya akan berlanjut hingga kejuaraan dunia badminton tahun ini.

Pembuktian Anthony Ginting

Anthony Ginting berhasil mencapai final pertamanya di tahun 2022 usai unggul dari wakil tuan rumah Loh Kean Yew.

Pada gim pertama, Ginting tertinggal di interval gim pertama dengan skor 7-11. Akan tetapi, di pertengahan gim kedua justru Ginting berhasil unggul dengan skor 15-14.

Ginting terus meraih poin dan memimpin dengan skor 18-15. Ginting akhirnya meraih gim pertama dengan skor 21-17.

Di gim kedua, Loh Kean Yew memberikan perlawanan. Bahkan skor sempat imbang 7-7, 8-8, 9-9, dan 10-10.

Selapas interval gim kedua, Ginting tampil lepas. Ginting meraih enam poin beruntun dan meminpin dengan skor 16-11. Ginting akhirnya merebut gim kedua dengan skor 21-13.

Anthony Ginting berhasil ke final Singapore Open 2022 usai kalahkan Loh Kean Yew dua set langsung. | via: Badmintontalk
Anthony Ginting berhasil ke final Singapore Open 2022 usai kalahkan Loh Kean Yew dua set langsung. | via: Badmintontalk

Sejauh ini, Ginting selalu bertemu dengan Viktor Axelsen baik itu di perempat final mau pun semifinal. Dengan absennya Axelsen, Ginting mulus melaju ke final.

Di final nanti, Ginting akan bersua tunggal putera asal Jepang yakni Kodai Naraoka. Pemain yang berusia 21 tahun itu begitu ulet. Di semifinal ia mengalahkan Zhao Jun Peng dua set langsung.

Penampilan Kodai di Thomas Cup saat bersua Vito jauh berbeda. Kodai bahkan berhasil menyingkirikan runner up dan juara Swiss Open yakni Jonatan Christe dan Prannoy H.S.

Kodai yang ulet justru menjadi kuda hitam yang patut diwaspadai oleh Ginting. Kodai mengingatkan saya pada Chico Aura di Malaysia Masters 2022 lalu. 

Ginting harus berhati-hati dengan pemain satu ini. Semoga Ginting kembali ke podium. Mengingat Ginting sudah lama tidak naik ke podium setelah Indonesia Masters 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun