Ginting terus meraih poin dan memimpin dengan skor 18-15. Ginting akhirnya meraih gim pertama dengan skor 21-17.
Di gim kedua, Loh Kean Yew memberikan perlawanan. Bahkan skor sempat imbang 7-7, 8-8, 9-9, dan 10-10.
Selapas interval gim kedua, Ginting tampil lepas. Ginting meraih enam poin beruntun dan meminpin dengan skor 16-11. Ginting akhirnya merebut gim kedua dengan skor 21-13.
Sejauh ini, Ginting selalu bertemu dengan Viktor Axelsen baik itu di perempat final mau pun semifinal. Dengan absennya Axelsen, Ginting mulus melaju ke final.
Di final nanti, Ginting akan bersua tunggal putera asal Jepang yakni Kodai Naraoka. Pemain yang berusia 21 tahun itu begitu ulet. Di semifinal ia mengalahkan Zhao Jun Peng dua set langsung.
Penampilan Kodai di Thomas Cup saat bersua Vito jauh berbeda. Kodai bahkan berhasil menyingkirikan runner up dan juara Swiss Open yakni Jonatan Christe dan Prannoy H.S.
Kodai yang ulet justru menjadi kuda hitam yang patut diwaspadai oleh Ginting. Kodai mengingatkan saya pada Chico Aura di Malaysia Masters 2022 lalu.Â
Ginting harus berhati-hati dengan pemain satu ini. Semoga Ginting kembali ke podium. Mengingat Ginting sudah lama tidak naik ke podium setelah Indonesia Masters 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H