Anya kemudian mengajak boneka tersebut keliling rumah. Anya menunjukkan setiap detail rumah. Anya kemudian menyebut Loid Forger sebagai agen papa yang bisa melakukan apapun.
Anya kemudian menunjuk Yor sebagai agen Mama yang hanya pandai bertarung. Anya bertindak seolah-olah sebagai mata-mata yang tengah mengenalkan markas pada bawahannya.
Akan tetapi, tiba-tiba Anya dimarahi oleh Loid karena masuk ruangan yang dilarang. Tentu di dalam ruangan itu ada senjata Yor dan Loid. Jadi, Anya sangat dilarang masuk ke sana.
Ternyata kemarahan Loid membuat Anya menangis dan membenci Loid dan Yor. Anya bahkan mengancam akan kabur.
Karena merasa bersalah, akhirnya Loid dan Yor berpura-pura bertindak sebagai agen pinguin dan agen robot. Ketiganya kemudian bermain mata-mata di jalan depan rumah.
Sontak aksi ketiganya mengundang tawa semua orang. Meski begitu, orang-orang merasa jika keluarga bohongan ini sangat akur dan harmonis karena mau bermain dengan anak mereka meski terlihat konyol di mata orang-orang.
Jika mengacu pada chapter 15, Anya dan Franky akan menguntit kencan perdana Loid dan Yor. Mereka berdua bertingkah layaknya seorang mata-mata.
Jelas kehadiran Anya dan Franky yang menguntit diketahui dengan cepat oleh Loid Forger. Di sisi lain, alasan Loid mengajak kencan Yor karena Loid merasa bersalah telah menitipkan belanjaan pada Yor sehingga pulang agak telat.
Ditambah lagi eskpresi Yor yang tidak enak. Padahal Yor baru saja menyelesaikan misi membunuhnya. Salah satu korban masih hidup dan berhasil menembak Yor di bagian bokong.
Loid seperti kehabisan cara karena Yor terlihat murung saat kencan. Padahal ia tengah menahan rasa sakit di bokongnya. Singkat cerita, Yor dan Loid makan bersama di restoran.
Ternyata pelayan di restoran itu adalah orang yang menembak Yor tempo dulu dan berniat balas dendam. Ia kemudian memberi Yor minuman beracun.