Lebaran tahun ini berbeda dengan tahun lalu, bagaimana tidak, tahun ini kita bisa mudik kembali. Tentu kebijakan ini mampu mengobati kerinduan keluarga di kampung.
Selain itu, waktu libur yang cukup panjang kerap dimanfaatkan untuk liburan ke tempat wisata. Libur lebaran menjadi ajang yang pas untuk mengajak keluarga liburan.
Tidak heran, tempat wista di beberapa kota dipadati pengunjung. Salah satunya Pangandaran, kawasan pesisir pantai tersebut dikunjungi wisatawan dari Bandung.
Tentu selama liburan kita menghabiskan waktu untuk bersenang-senang, bercengkerama dengan teman, hingga keluarga. Waktu tidur pun menjadi tidak teratur.
Selama liburan, banyak di antara kita tidur hingga larut malam menghabiskan momen di tempat wisata. Hal itu tidak salah, namun kondisi itu membuat kita menjadi cepat lelah.
Belum lagi waktu perjalanan yang menyita banyak waktu. Akibatnya, setelah libur panjang, kita menjadi merasa lelah dan malas saat beraktivitas seperti biasa.
Momen kembali ke kantor setelah libur panjang seakan menjadi horor. Rasa lelah dan jam tidur yang tidak teratur menjadi musuh yang menakutkan.
Lantas, mengapa setelah libur panjang justru tubuh kita merasa lebih lelah bukan lebih fresh? Nah ternyata kondisi lelah setelah libur panjang disebut dengan social jet lag.
Sosial Jet Lag
Selain malas, hari pertama kerja juga membuat kita cepat lelah dan mengantuk. Nyatanya, perasaan cepat lelah dan mudah mengantuk pascaliburan hanya sebatas ilusi saja.
Hal ini diungkapkan oleh Dr. Till Roenneberg, seorang profesor dari Institute of Medical Psychology di Universitas Munich, beliau menyebut lelah usai libur panjang disebut dengan social jet lag.