Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Sopir Angkot dan Penumpang Misterius

29 Oktober 2021   11:29 Diperbarui: 30 Oktober 2021   11:17 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah angkot terbang di Majalaya sempat heboh pada Januari 2021 lalu. (tangkapan layar via YouTube/Junjunan Ibra Channel

Kejadian ini sempat heboh di daerah saya yaitu Majalaya. Kisah misteri sopir angkot dan penumpang misterius terjadi pada bulan Januari 2021 lalu. Di sini saya hanya ingin berbagi kisah ini. 

Saya tidak akan mengajak mereka untuk percaya, namanya misteri karena belum ada jawabannya. Itu yang terjadi sampai saat ini. Berikut kisahnya. 

Kisah ini menimpa seorang sopir angkot bernama Asep. Ada yang menyebut akhir-akhir ini Asep sepi penumpang. Maklum saat itu kondisi covid-19 tak terkendali. 

Siswa yang menjadi sasaran penumpang Asep kini belajar daring. Rute angkot Asep adalah Majalaya-Cicalengka. Jarak kedua wilayah itu sekitar 13 km.

Pada Jum'at malam kira-kira pulul 23.00, Asep pergi ke Cicalengka untuk menarik langganan. Setelah itu, ia pun pergi ke Majalaya. Di daerah Bojong, ada empat penumpang laki-laki yang memberhentikan angkot Asep. 

Tak ada yang aneh dari empat penumpang itu. Menurut pengakuan Asep, mereka hanya membawa tas. Mereka kemudian meminta Asep untuk mengantarkan ke daerah Sanding. 

Sanding sendiri tidak satu rute dengan Majalaya. Selain itu, jaraknya lumayan jauh. Asep dan empat orang itu adu harga. Kemudian disepakati ongkos ke Sanding adalah 100 ribu. 

Kesepakatan itu diambil karena hari sudah malam dan tidak mungkin ada angkot lain. Asep kemudian memacu angkotnya menuju Sanding. Empat penumpang itu meminta turun di daerah Perumahan Sanding. 

Saya pernah ke daerah ini, daerahnya sepi dan ya suasananya masih kampung. Lapangan masih terbuka disitu, namun dibiarkan begitu saja tidak terawat.

Setelah menurunkan empat penumpang itu, Asep kemudian berniat untuk pergi dari daerah itu karena sudah tidak ada penumpang lagi. Selain itu, hari sudah malam dan menunjukkan pukul 23.30 malam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun