Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Childfree, Antara Tubuh Otoritasku atau Melawan Kodrat

28 Agustus 2021   12:40 Diperbarui: 29 Agustus 2021   06:05 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan suami istri yang mendambakan keturunan (Pixabay)/antaranews.com

Childfree atau memutuskan untuk tidak memiliki anak menjadi perbincangan. Chlidfree berbeda dengan childless yang memang sudah tidak bisa memiliki anak. 

Childfree sendiri sudah ada sejak dulu, istilah ini kembali populer setelah Gita Savitri, seorang YouTuber Indonesia memutuskan childfree.

Baca juga: Mengenal Childfree, Keputusan untuk Tidak Mempunyai Anak

Selain Gita Savitri, belakang pesohor tanah air lain yaitu Cinta Laura juga memilih untuk childfree. Cinta menyebut lebih memilih mengadopsi anak telantar.

Ada beberapa alasan mengapa pasangan memilih childfree. Bisa saja dari faktor finansial, mental, bahkan lingkungan. Jika melihat dua contoh kasus di atas, alasan finansial tidak masuk akal. 

Gita Savitri sendiri beralasan memilih childfree karena menjadi orang tua mempunyai tanggung jawab besar. Selain itu, alasan Gita memilih childfree adalah ingin meningkatkan kualitas hidup dengan sang suami. 

Sedangkan alasan Cinta Laura memilih childfree karena isu lingkungan. Bumi ini populasinya sudah banyak, sementara kualitas bumi sebagai tempat hunian manusia terus menurun. 

Alasan tersebut terbilang cukup ekstrem. Bagaimana tidak, kehadiran anak dianggap bisa memperparah kondisi bumi yang kita huni saat ini. 

Meskipun kondisi bumi yang rusak, tentu hal itu merupakan ulah segelintir orang. Selain itu, sifat rakus kita lah yang membuat iklim dunia berubah. 

Tamparan bagi dunia parenting

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun