Hingar bingar Olimpiade Tokyo 2020 sudah berakhir. Upacara penutupan sendiri digelar pada tanggal 8 Agustus 2021. Seluruh atlet dari penjuru dunia pulang ke negaranya masing-masing.
Amerika Serikat keluar sebagai juara umum Olimpiade Tokyo 2020. Negara Paman Sam tersebut berhasil menjadi juara umum dengan perolehan 39 emas, 41 perak, dan 33 perunggu.
Total medali yang diraih Amerika Serikat adalah 133 medali. Sementara itu, posisi kedua ditempati oleh Tiongkok. Tiongkok berhasil mengumpulkan 38 medali emas, 32 perak, dan 18 perunggu. Total raihan medali Tiongkok sendiri 88 medali.
Sementara itu, Indonesia menempati posisi ke-55 dengan koleksi lima medali dengan rincian 1 medali emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Untuk ASEAN sendiri, Indonesia menjadi yang terbaik kedua.
Filipina menjadi yang terbaik di ASEAN dengan meraih 1 emas, 2 perak, dan 1 perunggu. Indonesia masih berada di atas Thailand, Malaysia dan negara ASEAN lainnya.
Target pemerintah sendiri dalam Olimpiade kali ini tidak tercapai. Harapan pemerintah, Indonesia bisa masuk 40 besar. Ada beberapa faktor mengapa ini bisa terjadi. Faktor pertama adalah partisipasi atlet kita yang masih minim.
Indonesia hanya mampu mengirimkan 28 atlet pada Olimpiade Tokyo kemarin. Tentu kita tahu, bahwa kebanyakan didominasi oleh atlet badminton yang memang menjadi pendulang medali.
Selain itu, unggulan ganda putera kita dalam cabor badminton justru harus gigit jari. Kevin/Marcus harus tersingkir di perempat final oleh pasangan Malaysia.
Begitu juga dengan Ahsan/Hendra yang harus rela kalah dari pasangan Malaysia dalam perebutan medali perunggu. Cabor lain lain yang menjadi andalan Indonesia mendulang medali adalah angkat besai.
Angkat besi konsisten memberikan medali di Olimpiade. Pada Olimpiade kemarin saja, medali pertama diraih dalam cabor ini melalui Windy Cantika Aisah.