Beberapa waktu lalu, induk organisasi sepak bola tertinggi Eropa, UEFA resmi menghapus sitem gol tandang. Dengan demikian, semua kompetisi yang diselenggarakan oleh UEFA sudah tidak memakai sistem ini.Â
Aturan tersebut akan diterapkan pada musim 2021/2022 mendatang. Dengan demikian, baik Liga Champions Eropa maupun Liga Eropa sendiri sudah tidak menggunakan format gol tandang.
Padahal aturan tersebut sudah berjalan hampir setengah abad. Pertimbangan aturan ini dihapus adalah, tim yang sudah mencetak gol tandang akan bermain parkir bus ketika bermain di kandang.
Dengan dihapusnya aturan tersebut, tim tuan rumah diharapkan bisa bermain lebih menyerang. Selain UEFA, organisasi tetinggi sepak bola dunia yaitu FIFA juga berencana merevisi aturan sepak bola cukup radikal.
Sebagai awalan sebuah turnamen pemuda bernama Future of Cup Football, di mana PSV Eindhoven, AZ Alkmaar, RB Leipzig, dan Club Brugge ambil bagian dalam kompetisi tersebut, menjadi bahan uji coba aturan baru ini.
Lantas apa saja aturan baru tersebut? Berikut pembahasannya.
1. Waktu bermain 2x30 menit
Jika selama ini waktu bermain dalam sepak bola 2x45 menit, maka untuk aturan baru nanti dipangkas menjadi 30 menit satu babak. Tentunya ini cukup menohok, sebab sebelumnya waktu bermain 90 menit.
Kini satu pertandingan hanya berlangsung satu jam. Di sisi lain, aturan ini bisa menguntungkan bagi pemain yang secara fisik memang lemah. Pemain Indonesia rata-rata jarang bisa bermain penuh 90 menit.
Nah aturan baru ini tentu menguntungkan bagi pemain yang secara fisik lemah. Jika aturan baru ini terealisasikan, maka akan menjadi perubahan yang begitu signifikan dalam sepak bola.