Karena aku lelaki terhormat dan makelar kopi. ~Droogstoppel~Â
Itulah awal petikan buku Max Havelaar yang saya baca. Buku ini sudah lama menghiasi rak buku saya, saya hanya tertarik untuk mengulasnya saja.
Awal perkenalan dengan buku ini ketika saya membaca seri novel bumi manusia. Di buku tersebut, Minke begitu mengidolakan sosok Multatuli dengan karya Max Havelaarnya.
Akhirnya saya memutuskan untuk mencari tahu seperti apa buku tersebut. Dan ya, tidak salah memang buku tersebut untuk dibaca, karena buku tersebut begitu memotret kondisi yang ada pada saat itu.
Awal cerita buku ini dimulai di Belanda dengan sosok yang mencintai kebenaran yaitu Droogstoppel. Selain itu dia juga dikenal sebagai Makelar kopi berpengalaman.
Diceritakan, Droggstoppel bertemu dengan seorang teman yang menyelamatkannya dulu. Teman tersebut ia namakan Tuan Sjalmaan, karena memaki syal di lehernya.
Sjalmaan tidak mempunyai modal untuk menerbitkan sebuah buku. Sjalmaan yakin bukunya akan laris manis, tentunya kita tahu bahwa Sjalmaan dalam buku ini adalah alter ego dari sang penulis yaitu Multatuli.
Mutatuli sendiri adalah nama pena, nama aslinya adalah Eduard Douwes Dekker. Singkat cerita buku Tuan Sjalman diterbitkan oleh Tuan Droggstopple dengan satu syarat, judul dari buku ini harus "Lelang Kopi Maskapai Dagang Belanda."
Meskipun fiksi, akan tetapi potret yang disajikan dalam novel ini benar-benar nyata. Fiksi adalah cara terbaik untuk menyampaikan kebenaran, begitu kiranya yang bisa saya simpulkan.
Buku ini berlatar belakang di Rangkasbitung, Lebak Banten. Seorang asisten residen baru yang bernama Max Havelaar mengisi posisi tersebut dan ditugaskan di sana.