Dari kejadian itu, Takemichi dan teman-temannya resmi bebas dari perbudakan Kiyomasa. Atas keberanian Takemcihi juga acara sabung orang itu tidak ada lagi. Tetapi Takemichi bingung, mengapa Sano Manjirou si monster justru tertarik padanya.
Ini hanyalah perpindahan budak yang hanya akan mengakibatkan suasana seperti di neraka yang paling dalam. Bahkan Takemichi berkhayal Sano akan menyuruh dia yang tidak-tidak.
Setelah kejadian itu, Takemichi berangkat sekolah. Jadwal sekolah terlalu pagi yaitu jam 8. Meskipun tubuhnya berusia 13 tahun, tetapi Takemichi sebenarnya berusia 26 tahun, dan mungkin ketika bekerja di usia 26 tahun itu jadwal bekerja dia agak lebih siang. Jadi jadwal sekolah jam 8 tersebut dianggap terlalu pagi.
Di tengah keluhan jam sekolah yang terlalu pagi tadi, tiba-tiba muncul di belakang seorang gadis manis, ya dia Tachibana Hinata, wanita satu-satunya yang pernah menjadi pacar dalam hidupnya.
Hinata kemudian mengajak Takemichi untuk berkencan sepulang sekolah, kencan yang dimaksud adalah menemaninya ke tempat les.
Takemichi bingung apakah hal semacam itu termasuk dengan kencan. Kemudian Hinata menambhkan bahwa berjalan bareng ke sekolah juga termasuk kencan.
Dari sinilah Takemichi menjadi semangat untuk sekolah dengan mengatakan bahwa sekolah itu mantap jiwa.
Memang seperti itu, jika mempunyai pacar satu sekolah apalagi satu kelas memberikan semangat tersendiri ketika bersekolah. Semua orang pasti pernah merasakan ini, saya juga pernah merasakan ini.
Bahkan rela berangkat lebih pagi demi melihat orang yang saya suka masuk gerbang sekolah, karena memang tidak sekelas. Ketika bertemu di depan gerbang rasanya sekolah memang mantap jiwa.
Takemichi kemudian masuk kelas, dan seketika teringat pesan dari Naoto. Takemichi harus mencegah pertemuan Sano Manjirou dan Kisakti Tetta.
Harapan untuk menyelamatkan Hinata muncul, hal tersebut karena Takemichi bisa dibilang sudah dekat dengan Sano Manjirou.