Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Para Pejuang Amplop Cokelat

19 Maret 2021   16:32 Diperbarui: 20 Maret 2021   17:55 2271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antrian pencari kerja yang mencari peruntungan di Cianjur Job Fair 2019 di Lapang Prawatasari, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (25/06/2019) (KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

Engkau sarjana muda, resah mencari kerja mengandalkan ijazahmu....
Empat tahun lamanya, bergelut dengan buku sia-sia semuanya.....
Setelah putus asa dia berucap, maaf ibu..

- Iwan Fals

Setiap orang yang tengah mengenyam pendidikan tentunya menghindari lagu tersebut. Bagaimana tidak, lagu Sarjana Muda karya dari Iwan Flas tersebut menggambarkan betapa sulitnya mendapatkan pekerjaan meskipun dengan gelar sarjana. Setiap mahasiswa tentunya enggan menjadi tokoh utama dalam lagu tersebut.

Lulus dengan gelar sarjana di tengah pandemi memang menjadi tantangan tersendiri. Di tengah kondisi ekonomi yang carut marut, tuntutan usia, dan tuntutan masyarakat menjadi bumbu pedas bagi para sarjana yang lulus di tengah pandemi.

Menghimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran pada Agustus 2020 mencapai 9,97 juta orang. Jumlah pengangguran tersebut naik 2,67 juta orang dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertambahan pengangguran tersebut jelas imbas dari Covid-19.

Jangankan untuk bekerja, orang yang bekerjapun kini terancam akibat pandemi. Amplop cokelat sudah disebar kemana-mana, namun hasilnya masih jauh dari harapan.

Ratusan email sudah dikirimkan namun tak ada satupun yang menyaut. Gelar sarjana menjadi beban tersendiri, dunia seakan tidak berpihak kepada para pejuang amplop cokelat.

Dengan berbekal kemeja putih, celana hitam, dan sepatu hitam, semua instansi dan perusahaan dikunjungi. Setelah itu terbesit satu harapan, harapan mendapat panggilan dari bapak/ibu HRD.

Setiap hari email dan nomor WA dipantau terus menerus, tetapi yang datang hanya SMS dari gugus tugas covid-19. Itulah nasib lulusan sarjana tahun ini. Penuh lika-liku.

Dunia seakan tidak adil, setiap orang mengeluh dengan pekerjaannya yang oleh perusahaan dituntut untuk mencapai target, di sisi lain para pejuang amplop cokelat hanya mengelus dada mendengar celetukan tersebut.

Dunia seakan tidak adil bagi para pejuang amplop cokelat, ketika ada orang-orang yang menolak begitu saja tawaran pekerjaan dari satu perusahaan dengan alasan gaji tidak pas, jarak yang jauh, atau pekerjaan yang tidak sesuai dengan fesyen. Ingin rasanya membenturkan kepala orang tersebut ke jalan aspal panas bahwa di luar sana masih banyak yang membutuhkan pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun