Mohon tunggu...
Dani Octarian
Dani Octarian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Darurat Hipertensi! Mahasiswa KKN UNDIP Desa Dukuh Ajarkan Diet Rendah Garam untuk Mengatasi Hipertensi

15 Februari 2023   00:30 Diperbarui: 15 Februari 2023   00:31 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyuluhan Hipertensi kepada Lansia/dok.pribadi

Sragen (3/2/2023) -- Hipertensi atau biasa dikenal dengan penyakit darah tinggi, merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan terjadinya peningkatan tekanan darah diatas nilai normal, baik tekanan sistolik maupun diastolik. Penyakit ini merupakan Penyakit Tidak Menular (PTM) yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Hipertensi disebut juga sebagai "Silent Killer" yang menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia dari tujuh juta penduduk setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan individu seringkali tidak menyadari bahwa tekanan darahnya tinggi.

"Data dari kegiatan Posyandu Lansia menunjukkan sebanyak dua per tiga (70%) dari jumlah populasi penduduk lansia di Desa Dukuh mengalami hipertensi." terang Bidan Etik selaku tenaga kesehatan Poliklinik Desa Dukuh, Rabu (11/1/2023). Asupan makanan menjadi salah satu faktor penyebab langsung yang menyebabkan kejadian hipertensi pada lansia. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan pada asupan makanan menyebabkan individu tidak memperhatikan makanan yang dikonsumsi.

Pengukuran Tekanan Darah pada Lansia/dok.pribadi
Pengukuran Tekanan Darah pada Lansia/dok.pribadi

Oleh sebab itu, Dani Octarian salah satu mahasiswa KKN UNDIP Desa Dukuh membentuk sebuah program kerja sebagai upaya menangani dan mencegah kejadian hipertensi pada kelompok paling berisiko yaitu lansia. Pada hari Minggu (15/01/2023), mahasiswa KKN UNDIP berkolaborasi dengan bidan dan kader kesehatan mengadakan penyuluhan tentang hipertensi kepada kelompok lansia yang diadakan di Posbindu Lansia. Hal-hal yang disampaikan berupa pengertian hipertensi, faktor resiko, dan cara menangani dan mencegah dengan menerapkan diet rendah garam (Diet RG).

Peserta Posyandu Lansia/dok.pribadi
Peserta Posyandu Lansia/dok.pribadi

Sebelum pelaksanaan program kerja, mahasiswa KKN UNDIP berperan aktif membantu bidan desa melaksanakan posyandu lansia yang diadakan di beberapa dusun. Kegiatan posyandu lansia dimulai dengan registrasi, menimbang berat badan dan tinggi badan, mengukur tekanan darah menggunakan tensimeter, dan mengisi Kartu Menuju Sehat (KMS). Jika lansia memiliki individu maka bidan akan melakukan konseling dan merujuknya ke Puskesmas Tangen.

Penyuluhan dan edukasi hipertensi disampaikan oleh mahasiswa Universitas Diponegoro. Untuk mengatasi hipertensi, diperlukan pembatasan asupan garam dari makanan. Diet rendah garam merupakan salah satu bentuk penerapan dalam mengatasi hipertensi. Diet rendah garam dibedakan menjadi 3, yaitu diet rendah garam 1 yang membatasi asupan natrium 200 - 400 mg, diet rendah garam 2 membatasi natrium 600 - 800 mg, dan diet rendah garam 3 membatasi natrium 1000 - 1200 mg. Tidak hanya membatasi asupan garam, diet rendah garam juga meningkatkan asupan kalium dari buah dan sayur. Dengan begitu, asupan natrium dan kalium dalam tubuh akan seimbang sehingga tekanan darah stabil.

Target utama dari program kerja tersebut adalah lansia dikarenakan kelompok usia tersebut berisiko tinggi mengalami hipertensi. Materi disampaikan secara lisan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat umum dan menyebarkan leaflet sebagai media pembantu edukasi. Kegiatan diikuti oleh 22 lansia dan peserta secara antusias memperhatikan materi dan aktif saat sesi tanya jawab berlangsung.

Dengan dilaksanakan program tersebut, diharapkan penyuluhan hipertensi mampu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan sehingga lansia dapat mencegah dan mengatasi hipertensi secara mandiri, serta menekan angka kejadian hipertensi pada lansia tidak meningkat lebih tinggi. "Dari penyuluhan ini saya mendapat wawasan baru bahwa hipertensi dapat ditangani dan dicegah dengan diet rendah garam", ujar Bu Sum salah satu lansia yang menjadi sasaran program.

Penulis: Dani Octarian
Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Sri Isdadiyanto, S.Si., M.Si.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun