Wonogiri, 1 Agustus 2023 – Stunting menjadi salah satu fokus permasalahan di Indonesia yang kampanye pencegahannya harus dilakukan sampai sekarang. Dampak kondisi stunting pada balita dapat meningkatkan angka kematian, menurunkan kemmapuan kognitif, dan dan perkembangan motorik rendah serta fungsi- tubuh yang tidak seimbang. Stunting terjadi karena pemberian makanna yang kurang tepat, penyakit infeksi yang berulang, lingkungan yang tidak sehat, dan keterbatasan akses terhadap pangan.
Dalam Upaya untuk mempercepat penurunan angka stunting di wilayahnya serta mendorong pemanfaatan pangan lokal, program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro 2022/2023 yang disampaikan oleh Daning Vivi Yulianti, Program Studi Ilmu Kelautan di Desa Bulurejo menggelar pelatihan kepada kader posyandu. Kegiatan pelatihan ini menitikberatkan pada pembuatan kimbab menggunakan ikan nila sebagai bahan utamanya, sebagai Langkah konkrit dalam mendukung Pilar ke-3 SDG’s serta memperkuat kampanye Gemarikan yang bertujuan untuk meningkatkan minat masayarakat terhadap konsumsi ikan
Pada pembukaan kegiatan, Ibu Dwi selaku Bidan dari Puskesmas Nguntoronadi dan BKKBN menyampaikan pentingnya peran kader posyandu dalam membantu mengedukasi Masyarakat tentang gizi dan pangan sehat. Dalam program KKN kali ini, kader posyandu digandeng untuk menjadi agent of change dalam mengatasi masalah stunting. Salah satu Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan ikan nila sebagai sumber protein lokal yang kaya gizi dalam pembuatan makanan yang lezat dan bernutrisi tinggi seperti kimbab.
Kimbab merupakan makanan populer yang berasal dari Korea yang mengandung kombinasi beras, sayuran, dan protein hewani. Dalam pelatihan ini, para kader posyandu diajarkan bagaimana mengolah ikan nila menjadi bahan utama pembuatan kimbab dengan mengintegrasikan dengan sayuran dan beras sebagai makanan pokok yang dibuat dengan rapi dan menggugah selera. Hasil produksi kimbab yang diperoleh dari pelatihan ini kemudian diharapkan akan didistribusikan kepada balita dan ibu hamil dalam program posyandu sebagai Upaya meningkatkan asupan gizi yang bermanfat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Selain mendukung pilar SDG’s terkait gizi sehat dan kesejahteraan, program ini juga bertujuan untuk mengatasi masalah rendahnya minat masyarakat terhadap konsumsi ikan, yang merupakan sumber protein berkualitas. Melalui kampanye Gemar Makan Ikan (Gemarikan) yang merupakan program nasional pemerintah sebagai Upaya peningkatkan gizi sejak dini dan meningkatkan konsumsi ikan masyarakat Indonesia sejak tahun 2004.
Salah satu kader posyandu menuturkan kesan positifnya terhadap pelatihan ini, “Kami merasa terinspirasi dapat berkontribusi dalam mengatasi masalah stunting di desa kami. Dengan memanfaatkan ikan nila dalam pembuatan kimbab, kami berharap masyarakat dapat menyadari bahwa makanan lokal juga bisa menjadi makanan yang cantik sebagai solusi gizi yang baik.”
Program KKN ini menjelaskan bahwa perubahan kecil dalam pola makan dan pemanfaatan pangan lokal dapat emiliki dampak besar dalam peningkatan Kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. Dengan adanya komitmen dari kader posyandu dan dukungan dari pemerintah desa, diharapkan Desa Bulurejo dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan tujuan Pembangunan berkelanjutan melalui aksi nyata di bidang kesehatan dan pangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H