Mohon tunggu...
Dani luthfiabdullah
Dani luthfiabdullah Mohon Tunggu... -

Berusaha menjadi lebih baik seiring waktu berjalan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Maaf

12 Januari 2019   05:33 Diperbarui: 12 Januari 2019   05:37 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terbawa arus seperti daun terhempas ke dalam sungai,menepi dalam rasa sungkan di kaki gunung

Terbuai pandangan hijau padang ilalang menari tertiup angin

Sempat ku hanya melihat indahnya,kemudian aku putuskan dengan tergesa mendaki jalan menuju puncak ketinggian

Sekilas kulihat api yang indah membuat suasana hangat,langkahku terhenti dan ku berdiam seketika

Tidak disangka,tanpa sengaja ku tumpahkan minyak menyentuh titik api yang tenang..hingga api berkobar meluas melalap apa yang disekitarnya

Kesalahan,itu yang terjadi

Dan berpikir dengan apa yang terjadi,ingin meredam api agar kembali tenang dan terlihat baik baik lagi

Ku buang jauh sisa minyak yang tidak sengaja ku tumpahkan

Berniat membuat alam sekitar kembali membaik

Untuk memadamkan kobaran api itu,aku tak berkuasa tapi kutunggu dan kujaga agar semakin mengecil dan meredup kembali seperti semula

Sembari ku tunggu,aku menulis sebuah kalimat yang ku buat dari sisa sisa ilalang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun