Â
Mengubah Gersang Menjadi Ruang Publik Berkualitas:
Berangkat dari kondisi taman desa yang berada di balai desa dengan keadaan yang memerlukan perhatian lebih, Kelompok 5 MMD UB 2024 merencanakan sebuah program kerja dengan tujuan merevitalisasi taman dari segi kebersihan, nilai estetika, dan kesuburan tanah. Program ini meliputi pembersihan taman dari tanaman liar, pembuatan lubang biopori, serta penanaman bibit dan benih di lahan yang kosong untuk merevitalisasi taman desa.
Secara definisi, revitalisasi adalah suatu proses atau tindakan untuk menghidupkan kembali atau memperbarui sesuatu yang sudah ada, namun dalam kondisi yang kurang optimal atau memerlukan perbaikan. Dalam konteks taman desa, revitalisasi berarti melakukan upaya-upaya tertentu untuk mengembalikan, memperbaiki, dan meningkatkan fungsi, estetika, serta kualitas taman tersebut sehingga dapat berfungsi lebih baik dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Revitalisasi melibatkan berbagai langkah seperti perbaikan infrastruktur, penanaman tanaman baru, peningkatan kebersihan, dan upaya lainnya untuk memastikan bahwa taman tersebut menjadi lebih indah, sehat, dan fungsional.
Taman desa memiliki berbagai fungsi penting, antara lain sebagai ruang rekreasi dan relaksasi bagi warga, meningkatkan kualitas lingkungan dengan menyerap polusi dan menghasilkan oksigen, serta menambah estetik dan keindahan desa. Selain itu, taman desa berperan sebagai sarana pendidikan lingkungan, pusat sosial dan komunitas, serta tempat aktivitas fisik yang mendukung kesehatan dan kebugaran. Taman juga menyediakan habitat bagi flora dan fauna lokal serta membantu mitigasi bencana alam dengan menyerap air hujan dan menstabilkan tanah. Berdasarkan penjelasan tersebut, Koordinator PKK Desa Sumberngepoh memilih nama "Asman Toga 'Sereh' TP. PKK Desa Sumberngepoh" yang memiliki arti Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga (Asman Toga) Sereh, yang dikoordinir oleh Kelompok PKK Desa Sumberngepoh.
PERENCANAAN DAN PERSIAPAN
Program ini dimulai dengan survei yang menunjukkan kondisi taman desa yang tidak terawat, dipenuhi tanaman liar, tanpa plang nama resmi, serta tumbuhan yang tumbuh secara acak. Berdasarkan temuan survei ini, anggota kelompok kami merancang program pembersihan taman desa. Selanjutnya, kami mengusulkan untuk menggabungkan beberapa rencana kerja, termasuk pembuatan lubang biopori dan penanaman benih serta bibit. Program ini kemudian diperbaiki dengan menambahkan rencana pemasangan plang nama dan penamaan setiap tumbuhan, sehingga meningkatkan nilai estetika dan informatif taman tersebut.
Setelah melakukan survei lokasi, anggota dari Kelompok 5 MMD UB 2024 melakukan survei lanjutan terkait persiapan alat, bahan, dan kebutuhan lainnya. Survei ini dimulai dengan mencari bahan-bahan yang awet atau tahan lama serta rendah perawatan, sehingga mempermudah kelompok yang bertanggung jawab atas taman ini di kemudian hari. Mereka juga meneliti jenis tanaman yang cocok untuk ditanam di taman tersebut, memastikan tanaman-tanaman tersebut sesuai dengan kondisi tanah dan iklim setempat serta mudah dirawat.
Selain itu, survei juga mencakup penempatan lubang biopori, yang bertujuan untuk meningkatkan penyerapan air dan menjaga kesuburan tanah. Anggota kelompok memastikan bahwa lubang-lubang biopori ditempatkan di lokasi yang strategis agar dapat berfungsi secara optimal. Mereka juga mengevaluasi dan mempersiapkan alat-alat pendukung lainnya yang diperlukan dalam proses revitalisasi, termasuk peralatan berkebun, pupuk, dan sistem penyiraman.
Setelah menyelesaikan beberapa tahapan survei, perencanaan berlanjut dengan menyusun tahapan-tahapan eksekusi program kerja revitalisasi taman ini. Rencana eksekusi mencakup jadwal kegiatan, pembagian tugas di antara anggota kelompok, serta langkah-langkah detail untuk setiap fase pekerjaan. Dengan perencanaan yang matang, kelompok berharap dapat menjalankan program revitalisasi taman dengan efektif dan efisien, serta mencapai tujuan untuk menciptakan taman desa yang lebih bersih, indah, dan fungsional.