Aliran psikologi belajar yang sangat besar pengaruhnya terhadap pengembangan teori , praktek pendidikan dan pembelajaran hingga kini adalah aliran Teori Behaviorisme. Behaviorisme sendiri adalah teori perkembangan perilaku manusia yang dapat diukur, diamati dan dihasilkan oleh respon pelajar terhadap rangsangan.Â
Baca juga: Pendekatan Behaviorisme dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar
Contoh mudah untuk teori ini adalah perilaku saat kita berada di umur 7 tahun (mulai memasuki kelas 1 SD/ Sekolah Dasar), saat itu kita diajarkan pertama kali tentang bagaimana kita harus berperilaku kepada semua orang ; teman, orang tua, guru, paman / bibi, dan lain-lain. Â
Sebenarnya bukan hanya di saat itu saja, untuk umur saya yang sekarang ini (18 tahun / Mahasiswa) saya masih belajar bagaimana saya harus berperilaku. Baik kepada teman, orang tua / keluarga, dosen / guru, atau orang lain saat berada di jalan.Â
Baca juga: Langkah-langkah Pembelajaran dengan Menggunakan Teori Behaviorisme
Apalagi saat ingin berbicara kepada dosen melalui sosial media (WhatsApp, Line, Instagram, dan lain-lain). Saya harus memerhatikan bahasa yang saya gunakan, jam / waktu (situasi) ketika saya mengirimkan pesan tersebut.Â
Baca juga: Sinergitas Teori Belajar (Behaviorisme, Kognitivisme, dan Konstruktivisme)
Jadi kesimpulan yang bisa saya berikan adalah cara kita berperilaku itu bukan hanya dilihat secara langsung, tetapi bisa juga dari cara kita berkomunikasi melalu digital (sosial media).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H