"Ryan Putra Edelweis?"
"iya rid :("
Kebenaranpun terungkap, dan ini bukan sebuah lelucon, karena Farid tidak kenal dengan Ryan (bockel).
Rasa tak percayapun akhirnya perlahan menjadi kesedihan. Tangan mulai gemetar, jantung berdegup kencang. Benarkah Bang Bockel udah meninggal? Begitulah pertanyaan yang terbesit di pikiran saya.
Berusaha menenangkan diri sambil mencoba mengkonfirmasi lagi kepada mbak puji, dan 30 menit setelah saya mengirim pesan kembali kepada mbak puji.
"mas, abangku udaaah pergii :("
Chat dari mbak puji tersebut langsung membuat hati saya terenyuh.
Pertemuan dengan Bang Bockel, Putra Edelweis Rinjani
14 September 2013, malam itu saya dan josh terpaksa menginap di pondokan Ranu Kumbolo karena ketika kami bertujuh (saya, adik saya, josh, mas dika, dan 3 teman adik saya) hanya membawa tenda berkapasitas 5 orang. Malam yang gelap dan diiringi alunan rintikan air hujan di Ranu Kumbolo membuat saya dan Josh hanya bisa beraktivitas didalam pondokan. Josh merupakan teman lama Bang Bockel, mereka dipertemukan di Rinjani beberapa tahun lalu. Malam itu, Josh terus mencari-cari Bockel, karena seharusnya hari ini kita bertemu, di sisi lain Josh juga mencari Edo dari Palembang yang juga telah membuat janji bertemu di Ranu Kumbolo. Malam itupun kami memutuskan untuk istirahat dan berkeliling Ranu Kumbolo di esok pagi untuk mencari mereka. Setelah makan malam di Pondokan bersama Josh, iseng-iseng Josh bertanya secara acak kepada setiap pendaki yang masuk ke pondokan, mas/mbak ketemu gag sama rombongan anak dari Lombok? kalo gag dari Lampung ketemu gag? Setelah beberapa kali bertanya akhirnya ada yang tahu keberadaan Bockel, tuh tendanya di depan pondokan mas. Tak lama dari itu Josh dengan lantang meneriakkan nama Bockel!!!!!
Woii Josh Gue disini!!! sahut Bockel
Temu kangenpun terjadi lebih awal diluar dugaan berkat aksi Josh.