Mohon tunggu...
Dani Iskandar
Dani Iskandar Mohon Tunggu... -

Tinggal di yogya karena kuliah dulu di yogya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memilih President

3 Juni 2014   05:49 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:46 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhirnya runtuh juga pertahananku utk tdk mau ikut campur dalam arena media. "Gatel" juga keinginanku utk menulis tentang pemilihan calon president kita yg telah kebablasan dalam menonjolkan keburukkan dan aib masing-masing calon. Apalagi yg namanya kampanye hitam, waduh, keliatan banget yah penulisnya jago banget berghibbah ria atau bahkan memfitnah.

Bagi saya yg pernah berkecimpung di dunia entertaiment atau dunia akting membuat sy bisa berbagi ilmu dgn senior sy tentang bagaimana seseorg bisa membangun pencitraan. Saya jadi tau bgm seseorg yg tadinya tdk terkenal bisa menjadi terkenal dengan cepat. Bagaimana sosok yg begitu mulya, ramah dan baik itu bisa di atur dlm sebuah skenario sehingga penonton atau rakyat seperti sy itu menjadi kagum dgn sosoknya. Intinya sebuah jalan cerita telah di kemas dgn figuran2 dan para krunya yg telah di siapkan serta lengkap dgn properti bahkan bgm sih tokoh atau si pemerannya pun telah di atur bgm harusnya dlm melambaikan tangan, bgm tersenyum bahkan cara berjalan mendekati para penggemar atau pendukung yg telah menunggu atau sesungguhnya mereka adalah para figuran. Bagaimana di tiap tempat sudah di atur dgn jalan cerita masing2. Sehingga, itu membuat sy tersadar sy tidak akan ketipu dgn sosok seperti ini. Karena sy yakin, hampir semua calon president di negara manapun akan memakai pencitraan yg penuh akting. Dan sy yakin di dua kubu ini pun tdk luput dari pencitraan ini. Oleh sebab itulah, sy tdk akan memilih president dari sosoknya atau dari pribadinya. Karena bagi sy semua masih keliatan samar atau penuh kepura-puraan. Kita tidak akan objektif dalam memilih bila melihat pribadinya.

Akhirnya sy memutuskan memilih president dari melihat 2 faktor, yaitu :

1. Karena saya seorg Muslim, sy tdk akan memilih president yg mendukung Syiah. Ataupun dibelakangnya ada Islam Liberal atau di kenal dgn JIL. Karena saya tau bagaimana ajaran2 mereka. Bagi yg belum tau, cara praktisnya bisa mencari tau dgn mbah google. Bisa sy bayangkan siapapun presidentnya yg dekat dgn syiah dan JIL akan membuat perpecahan Islam di Indonesia akan lebih dalam. Dan yg pasti nilai-nilai adab dalam Islam akan rusak.

2. Karena sy seorg Nasionalis, sy tdk akan memilih president yg di dukung oleh negara Asing terutama Amerika apalgi negara Israel atau yahudi. Karena bisa jadi ada konspirasinya dan bisa jadi juga ketika terpilih sang president akan berutang budi dgn negara tersebut. Satu contoh saja tentang tambang emas freeport di Papua pastilah president yg di dukung asing tdk akan bisa menghentikan kerjasama yg sangat merugikan Indonesia. Ada satu pidato president pertama kita Ir. Soekarno yg bisa di jadikan renungan yg potongan kalimatnya adalah "Jika engkau mencari pemimpin, carilah yg di benci, di takuti atau dicacimaki Asing, karena itu yg benar. Pemimpin tersebut akan membelamu di atas kepentingan asing itu. Dan janganlah kamu memilih pemimpin yg di puji-puji asing, karena ia akan memperdayaimu."

Tulisan saya bukanlah kampanye hitam atau mengarahkan anda untuk mendukung ke salahsatu calon. Tapi tulisan saya bermaksud agar kita bisa memilih tanpa harus melihat aib dari pribadi sih tokoh. Tapi pilihlah ia dari siapa saja yg mendukungnya, siapa saja yg ada di belakangnya. Karena itu akan sangat mempengaruhi gaya dan arah kepemimpinannya ke depan. Semoga tulisan saya bisa membuat pembaca untuk merenung dan menganalisa. Terimakasih......

Yogyakarta, 21.19 WIB

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun