PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), anak usaha dari PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), bersiap untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) yang akan dilaksanakan pada 5 Desember 2024.
Mengutip prospektus yang dirilis perusahaan, AADI menawarkan sebanyak 778.689.200 lembar saham baru atau setara dengan 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Adapun, harga penawaran yang ditetapkan adalah sebesar Rp5.550 per lembar saham.
Melalui IPO ini, AADI berpotensi meraup dana segar sebesar Rp 4,32 triliun. Dana tersebut akan dialokasikan untuk beberapa keperluan, di antaranya sekitar 37% akan digunakan untuk pemberian pinjaman kepada anak usaha PT Maritim Barito Perkasa (MBP), sekitar 15% untuk pelunasan sebagian pinjaman kepada PT Adaro Indonesia, dan sisanya untuk pembayaran kembali sebagian pokok pinjaman kepada ADRO.
Sebagai informasi, AADI merupakan perusahaan holding yang bergerak di bidang pertambangan batu bara dan kegiatan usaha lainnya. Didirikan pada 2004, perusahaan ini mengelola tujuh tambang batu bara termal, dengan lima tambang sudah beroperasi dan dua masih dalam tahap pengembangan.
Dari sisi kinerja keuangan, AADI menunjukkan performa yang solid. Pada 2023, perusahaan membukukan pendapatan sebesar US$ 5,9 miliar dengan laba bersih US$ 1,1 miliar. Per Juni 2024, AADI mencatatkan pendapatan US$ 2,7 miliar dengan laba bersih US$ 859 juta, naik 21,2% year-on-year.
Skema PUPS AADI
Adapun, sehari setelah pencatatan AADI di BEI, ADRO akan melakukan Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS) atas 7.008.202.240 saham yang dimilikinya. PUPS ini ditujukan kepada seluruh pemegang saham ADRO yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 29 November 2024.
Dalam skema PUPS, setiap pemegang 4.389 saham ADRO berhak menebus 1.000 saham AADI. Harga penawaran akan menggunakan Volume Weighted Average Price (VWAP) yang terbentuk setelah penutupan perdagangan di hari pencatatan AADI, dengan batas bawah Rp 5.546 dan batas atas Rp 5.960 per saham.
Bersamaan dengan proses divestasi AADI ini, ADRO juga akan membagikan dividen tunai final yang cukup besar kepada para pemegang sahamnya. Total nilai dividen yang akan dibagikan mencapai Rp 41,77 triliun atau setara dengan Rp 1.358,18 per saham, dengan jadwal pembayaran pada 6 Desember 2024.
Menurut analisis dari Investment Analyst Stockbit, Hendriko Gani, tambahan dividen tunai final ini mengindikasikan yield sebesar 37% berdasarkan harga saham ADRO di level Rp 3.670 per saham saat cum date pada 26 November 2024.Â
Besaran dividen ini dinilai dapat menutupi biaya yang dibutuhkan untuk menebus (exercise) PUPS AADI, di luar biaya transaksi sebesar 0,18% yang dikenakan oleh Trimegah Sekuritas sebagai underwriter.
Nantinya, pasca IPO dan PUPS, struktur kepemilikan saham AADI akan mengalami perubahan signifikan. Jika sebelumnya ADRO menguasai 99,99% saham AADI, setelah rangkaian aksi korporasi ini selesai, komposisi kepemilikan saham akan terdiri dari PT Adaro Strategic Investment (41,1%), Garibaldi Thohir (5,78%), dan masyarakat sebesar 53,12%.Â
Dari porsi publik tersebut, 43,12% berasal dari pemegang saham ADRO yang mengikuti PUPS dan 10% dari peserta IPO.
Fundamental bisnis AADI yang kuat, didukung oleh grup Adaro yang telah memiliki reputasi baik di industri energi, menjadi faktor pendukung prospek saham ini. Terlebih, berdasarkan laporan JORC, lima tambang operasional AADI memiliki estimasi cadangan batu bara sekitar 917,4 juta ton dengan sumber daya sebesar 4.102 juta ton per Juni 2024.
Investor yang berminat dapat melakukan pemesanan saham IPO AADI pada masa penawaran umum yang berlangsung dari 29 November hingga 3 Desember 2024. Distribusi saham secara elektronik dijadwalkan pada 4 Desember 2024, sebelum akhirnya mencatatkan sahamnya di BEI pada 5 Desember 2024.
Apabila tertarik, pesan saham IPO AADI dapat dilakukan lewat platform investasi saham online seperti Stockbit. Untuk melakukan pemesanan, investor perlu memastikan telah memiliki akun terverifikasi dan dana yang mencukupi. Minimal pemesanan sendiri adalah 1 lot atau setara dengan 100 lembar saham.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H