Malang, 27 Oktober 2024 – Dunia pendidikan vokasi semakin memasuki era baru yang penuh tantangan. Di tengah perkembangan teknologi yang kian pesat, keahlian yang relevan dengan kebutuhan pasar menjadi syarat mutlak bagi para lulusan. Menyikapi tantangan tersebut, Universitas Negeri Malang (UM) melalui tim yang dipimpin oleh Dr. Dani Irawan, S.Pd., M.Pd., dengan anggotanya Dr. Syarif Suhartadi, M.Pd., dan Dr. Citra Kurniawan, S.T., M.M., berkolaborasi untuk menghadirkan solusi inovatif yang tak hanya mendongkrak kompetensi mahasiswa, tetapi juga menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dunia industri.
Inovasi terbaru ini adalah pengembangan alat sertifikat kompetensi keahlian Teknik Otomotif berbasis kebutuhan pasar (market needs), yang dirancang khusus untuk mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan (Daljab). Tujuan utamanya sangat jelas: meningkatkan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)—yaitu gabungan antara keterampilan teknis, pedagogik, dan konten yang harus dimiliki oleh setiap pendidik masa depan, terutama dalam bidang keahlian teknik otomotif.
Inovasi yang Dibutuhkan Dunia Industri
Dalam era digital yang terus berkembang, dunia otomotif kini tidak lagi hanya mengandalkan pengetahuan mekanis klasik, tetapi telah merambah ke dunia teknologi tinggi. Mobil-mobil listrik, sistem otomatisasi, hingga penggunaan teknologi berbasis IoT dalam kendaraan menjadikan keahlian teknis harus selaras dengan perkembangan industri. Maka dari itu, penting bagi setiap calon pendidik di bidang teknik otomotif untuk tidak hanya menguasai konten teknis, tetapi juga menguasai cara mengintegrasikan teknologi dalam pengajaran mereka.
Dr. Dani Irawan, Ketua Tim Pengembangan, menjelaskan bahwa alat sertifikat kompetensi yang dikembangkan ini tidak hanya mengukur kemampuan teknis mahasiswa, tetapi juga mendukung mereka dalam memahami dan mengintegrasikan TPACK. "Kami ingin menciptakan lulusan yang tidak hanya unggul dalam kompetensi teknis, tetapi juga memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi dalam mengajar dan mentransfer ilmu kepada generasi mendatang," ujarnya.
Menjawab Kebutuhan Dunia Kerja
Proyek ini juga bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara kurikulum pendidikan dengan kebutuhan industri otomotif yang semakin berkembang. Dengan alat sertifikat kompetensi yang berbasis pada kebutuhan pasar, mahasiswa akan dipersiapkan untuk menghadapi tantangan yang ada di dunia kerja. Dr. Syarif Suhartadi, salah satu anggota tim, menambahkan, “Kami melakukan riset mendalam tentang tren terbaru di industri otomotif dan mengadaptasinya ke dalam sistem sertifikasi yang relevan dan aplikatif bagi mahasiswa PPG Daljab.”
Tidak hanya itu, alat sertifikasi ini juga memberi dampak langsung bagi dunia pendidikan. Mahasiswa akan lebih percaya diri karena mereka tahu bahwa kompetensi yang mereka miliki sudah sesuai dengan standar industri. "Dengan demikian, mereka akan lebih siap terjun ke dunia kerja dan siap menghadapi tantangan yang ada, baik dalam hal teknis maupun pedagogik," jelas Dr. Citra Kurniawan, anggota tim lainnya.
TPACK: Pilar Utama untuk Pendidikan Masa Depan
TPACK merupakan konsep yang menggabungkan tiga unsur utama: pengetahuan konten (content knowledge), pengetahuan pedagogik (pedagogical knowledge), dan pengetahuan teknologi (technological knowledge). Dalam konteks ini, pengembangan alat sertifikat kompetensi menjadi sangat relevan karena mahasiswa tidak hanya diajarkan tentang ilmu teknik otomotif, tetapi juga dipersiapkan untuk menjadi pendidik yang mampu mengajarkan keahlian tersebut dengan memanfaatkan teknologi secara optimal.
Proyek ini mengintegrasikan teknologi digital yang tidak hanya mempermudah proses belajar-mengajar, tetapi juga mengasah kemampuan mahasiswa dalam menggunakan alat dan perangkat yang saat ini digunakan dalam industri otomotif. Dengan demikian, para calon pendidik ini akan mampu menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan interaktif, yang tentunya akan memfasilitasi pembelajaran berbasis teknologi yang lebih efektif.
Prospek Cerah untuk Pendidikan Otomotif di Indonesia
Kehadiran alat sertifikat kompetensi ini bukan hanya sebuah terobosan untuk menguatkan keahlian teknis mahasiswa, tetapi juga memberikan peluang bagi pendidikan vokasi di Indonesia untuk berkembang lebih pesat. Inovasi ini diharapkan dapat menginspirasi universitas-universitas lain untuk menyesuaikan kurikulum mereka dengan tuntutan industri, sehingga kualitas pendidikan vokasi semakin relevan dan aplikatif.
Dengan kehadiran proyek pengembangan alat sertifikat kompetensi ini, Universitas Negeri Malang menunjukkan komitmennya dalam memajukan dunia pendidikan, terutama di bidang teknik otomotif. Proyek ini diharapkan menjadi model bagi pengembangan pendidikan vokasi yang berbasis pada kebutuhan industri, dan tentunya memberikan dampak positif bagi dunia kerja di masa depan.
Dengan begitu, mahasiswa yang terlibat dalam program PPG Daljab ini tidak hanya akan keluar sebagai tenaga pendidik yang profesional, tetapi juga sebagai individu yang siap bersaing di dunia industri otomotif yang terus berkembang. Sebuah langkah besar untuk masa depan yang lebih gemilang bagi pendidikan teknik otomotif di Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H