Mohon tunggu...
Dani Irawan
Dani Irawan Mohon Tunggu... Guru - dosen pada polinema

teknik mesin dan ilmu permesinan lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bersama Warga Karanganjar, Dosen Polinema Ubah Limbah Kopi Menjadi Pupuk Trichokompos

4 September 2021   06:18 Diperbarui: 4 September 2021   06:27 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Limbah kopi yang dihasilkan oleh petani kopi didesa karanganjar kabupaten blitar trus bertambah banyak dan tidak pernah dimanfaatkan secara ekonomi untuk menjadi sesuatu yang berguna, sehingga hal ini menjadi permasalahan tersediri yang sampai saat ini  belum terselesaikan. 

Seperti yang telah dketahu bahwa limbah perkebunan kopi karangjar adalah area perkebuanan yang dikelola oleh masyarakat sekitar dan tiap tahun menghasilkan skitar 20 ton biji kopi basah sementara limbah yang dihasilkan dari produksi ini adalah lebih dari 40 ton pertahun yang tidak dimanfaatkan oleh warga sekitar.

Bermodal bahan baku yang melimpah dari limbah biji kopi yang tidak dimanfaatkan tersebut dosen Polinema Bersama tim pengabdian masyarakat melaksanakan pelatihan pemanfaatan limbah kopi sebagai tricokompos yang bernilai. 

Bernilai disini artinya bisa dijual dan memberikan dampak ekonomomi. Untuk membuat trikochompo beberapa bahan baku yang harus disediakan adalah limbah kulit kopi basah, em2, reactor dan tentunya mesin yang dirancang oleh tim yaitu mesin pembuat pupuk tichokompos.

Pelatihan tesebut dilaksanakan dalam rentang waktu 3 bulan dimulai dari bulan April 2021. Pada bulan tersebut tim bersam mitra pengabdian melakukan survey tempat hasil limbah kulit kopi. 

Setelah disepakati Bersama maka diputuskan bahwa limbah kopi ini harus dimanfaatkan secara baik agar menjadi nilai yang berjual tinggi, oleh karena itu muncul ide pembuatan pupuk trikokompos, dan akhirnya tim Bersama mitra merancang mesin untuk mengolah pupuk tersebut. 

Mesin ini diperlukan untuk memecah gumpalan gumpalan limbah kulit kopi agar menjadi serbuk, dan serbuk yang telah dicampur beberapa bahan bisa diaplikasikan ke tanaman sawah atau perkebunan kopi itu sendiri agar tanaman menjadi subur dan berbuah lebat.

Setelah mesin dirancang pada bulan mei 2021 diadakan pengecekan mesin dan ujicoba tahap pertama sebelum mesin yang telah jadi dimplementasikan kepada masyarakat. Pengecekan ini bertujuan jika pada saat digunakan apakah ada kemacetan alat, kerusakan kerusakan komponen dan formula pupuk yang pas agar meghasilkan pupuk yang baik dan siap pakai. 

Pada tahap ini dihasilan bahwa mesin tidak mengalami kendala berarti hanya saja pada saaat uji coba sempat mancet karena bahan yang dicampur terlalu padat sehingga terjadi mesin sempat berhenti, maka solusi yang diambil pada waktu itu adalah perlu ditambah air dan campuran sisa gerabah agar campuran tidak terlalu padat.

Selanjutnya pada bulan juni 2021 mesin yang telah melalui tahap uji coba diimplementasikan kepada warga karanganjar, dengan melakukan pelatihan Bersama sekitar 15 warga sebagai perwakilan. 

Pelatihan ini dimaksudkan unutk mengenalkan alat yang telah berhasil dirancang, formula pupuk yang pas untuk tirkokompos sesuai dengan mekanisme mesin yang digunakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun