Pada esensinya, manusia adalah satu-satunya makhluk Allah swt. yang diciptakan paling  sempurna. Dalam Islam, hakikat manusia di ciptakan ialah sebagai hamba dan khalifah di muka bumi ini. Sebagai hamba, manusia harus tunduk dan taat atas perintah penciptanya. Sebagai khalifah, manusia harus jadi pemimpin baik bagi dirinya maupun orang lain bahkan pemimpin di bumi ini. Manusia dikatakan makhluk sempurna karena manusia di berikan akal dan nafsu. Meskipun manusia diberikan nafsu tetapi akalnya lebih berperan penting dalam keberlangsungan hidupnya. Akal manusia bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan akal, manusia juga dapat berpikir kritis sehingga muncullah ilmu pengetahuan atau sains yang akan menjadi cikal bakal perkembangan teknologi.
Sains dapat kita dapatkan dengan berpikir dan mempelajari kejadian-kejadian atau gejala alam dengan bertanya mengapa hal itu bisa bisa terjadi. Dari pertanyaan itu akan muncul sebuah hipotesis atau dugaan yang dapat dibuktikan secara empiris. Hasil sains dapat dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Seiring perkembangan zaman, sains tumbuh dengan sangat pesat dan berjalan baik dalam memberikan manfaat kepada ummat manusia namun juga dapat memberikan efek madarat dan dampak buruk jika dipersalahgunakan.
Sains dan teknologi tidak dapat dipisahkan karena dengan adanya sains, teknologi dapat di kembangkan, dan dengan teknologi, sains dapat dibuktikan. Penggunaan teknologi dapat mempermudah  segala aktifitas yang berkaitan dengan efesiensi waktu dan tenaga. Penciptaan teknologi didorong manusia yang berkeinginan segala sesuatu menjadi lebih cepat dan mudah. Jadi sains dan teknologi sama-sama beriringan dan memberikan kontribusi terhadap kehidupan manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H