Mohon tunggu...
dani fiantiarni
dani fiantiarni Mohon Tunggu... -

no commen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sampah Kendaraan

20 Oktober 2010   14:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:15 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perlu anda ketahui, “ berapa banyak bensin yang harus dikeluarkan setiap harinya” pastinya beribu-ribu liter. Akankah itu semua akan tercukupi untuk masa yang akan datang” pastinya anda akan mengerti jawabannya”.

Sekarang ini model dari beberapa macam kendaraan baik yang roda dua maupun yang roda empat itu sangat realistic dan tidak menjadi barang langka, dari harganya yang paling murah sampai ke yang ratusan juta.

Pastinya sebagai konsumen menyadari bahwa kendaraan itu mengerti akan kegunaannya. Kebanyakan memakai kendaraan hanya sebuah merek yang dipamerkan, padahal kalau dipikir-pikir itu tidak ada gunanya dalam sebuah integritas seseorang dan itu nantinya akan menjadi sampah. Kendaraan setiap tahunnya berganti model dan pastinya konsumen Indonesia itu cenderung tertarik dan langsung membelinya, tidak memikirkan hal yang lebih penting dari itu. Terus cenderung lagi model yang lama di jual padahal kalau dijual bekas sangat murah. Komsumen di Indonesia itu hanya di perbudak oleh Negara lain.

Ada dampak lain yaitu kemacetan dimana-mana,karena kendaraan setiap harinya turun, contoh di Jakarta, motor saja setiap harinya kurang lebih 800 motor terjual, apakah itu wajar? “ belum juga di wilayah lain” , mobil juga begitu dari yang paling m,ahal; sampai yang rata-rata murah.( itu yang untung kan justru Negara lain).

Untuk itu pemerintah harus menekan masuknya produk-produk dari luar agar bisa terkendali. Kalau pemerintah hanya diam saja, Indonesia akan terjadi kemacetan total dan banyak barang rosokan/ samapah yang nantinya tidak bisa digunakan lagi dan itu sangat MUBADIR “ kata orang jawa”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun