Dalam dinamika politik Pilkada Lebong 2024, sosok yang tengah mencuri perhatian adalah Roby Wijaya, seorang praktisi ekonomi yang kini menjadi salah satu kandidat terkuat dalam perlombaan menuju kursi bupati Kabu[aten Lebong. Berbekal pengalaman sebagai Corporate Secretary PT Bank Bengkulu dan masa lalunya sebagai pimpinan cabang di Muara Aman, Roby Wijaya muncul sebagai figur yang mampu menggandeng beragam elemen masyarakat, terutama generasi muda.
Sebagai seorang pemuda, Roby Wijaya memiliki daya tarik tersendiri. Keterlibatannya dalam berbagai kegiatan sosial dan kepemudaan dari masa ke masa menandakan komitmennya terhadap pembangunan masyarakat. Namun, sorotan tak hanya jatuh pada karismanya sebagai seorang tokoh muda. Sebagai seorang pesepak bola aktif di masa lalu, baik sebagai pemain maupun manajer, Roby telah membuktikan kepemimpinan dan keterampilannya dalam mengelola tim, sebuah kualitas yang sangat dihargai dalam dunia politik.
Namun, kehadiran Roby Wijaya juga membawa sejumlah pertanyaan. Mengingat sosoknya dinilai sudah berada dititik puncak performa dalam karir kehidupan sehingga timbul pertanyaan besar "Mengapa Roby Wijaya ingin terjun kedunia politik". Dalam beberapa kesempatan memang terlihat bahwa ketulusan dan keikhlasan Roby Wijaya dalam program yang bersifat pembangunan SDM di Bengkulu terlebih lagi kedekatan beliau dengan banyak pimpinan perusahaan multinasional yang tentunya masih sangat dibutuhkan investasi dan kemitraan nya pada Provinsi Bengkulu khususnya Kabupaten Lebong.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa Roby Wijaya adalah salah satu kandidat yang memiliki daya tarik unik dalam perebutan kursi bupati Lebong. Dukungan dari berbagai kalangan, terutama generasi muda yang terinspirasi oleh perjalanan hidupnya, menjadikannya sebagai pesaing serius dalam Pilkada Lebong 2024. Bagaimanapun juga, nasib politik Lebong akan sangat dipengaruhi oleh pilihan yang dibuat oleh pemilih, apakah akan memberikan mandat kepada sosok yang mengusung perubahan dan keterlibatan aktif dalam pembangunan masyarakat, atau memilih opsi yang lebih terkait isu konservatifnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H