Mohon tunggu...
Daniezya Achmad
Daniezya Achmad Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

I love you more than you do

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Cinta SHACSYA

18 Maret 2013   23:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:32 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kisah Cinta SHACSYA

Aku bahagaia mengenalmu walau hanya sesaat, karena hadirmu memberikan nuansa yang berbeda dalam perjalan hidupku. Walapun kini kau meninggalkan goresan luka yang membuatku terluka, semua itu tak akan menjadi alasan untuk aku bisa bencimu. Karena setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan, walaupun kita sempat punya impian untuk bersama dalam menata masa depan, dan kini impian itu tlah kau wujudkan walapun tidak bersama diriku. Memang terasa menyakitkan, tapi sakit itu akan sembuh dengan sendirinya ketika aku masih bisa melihat mu tersenyum dan mendengar canda tawamu. Mungkin memang bukan aku jodohmu, walaupun apa yang kamu cari ada pada diriku tapi aku percaya wanita yang kini ada disampingmu jauh lebih baik dari pada aku. Dan aku akan tetap ada disini untuk menjadi adek yang terbaik buatmu, walaupun aku tak bisa menemanimu setiap hari aku akan selalu ada jika kamu membutuhkanku. Tak usah menyesal dengan apa yang terjadi kemaren, memang harus seperti ini jalan yang mesti kita lalui. Mungkin aku tak bisa melupakan betapa sakitnya luka yang tlah kamu goreskan dihatiku, tetapi aku akan berusaha menerima semua ini dan memaafkan semuanya. Kamu tidak perlu menyalahkan dirimu karena tlah melukaiku dengan pilihan yang kamu pilih, karena aku akan selalu mendukung apa yang menjadi pilihanmu dan pasti itu yang terbaik untukmu. Kini wujudkanlah impian-impianmu bersamanya, biarkan aku mewujudkan impianku bersama jodohku nanti. Kamu akan tetap menjadi bagaian perjalan hidupku yang terindah, aku tak pernah menyesali semua ini karena aku mendapatkan pengalaman yang berharga dari kebersamaan kita.

“ aku merasa bersalah dengan kamu “ ucapnya pada suatu malam dari balik handphone

“ udah nggak usah gitu, perbaiki ajha yang ada sekarang. Karena yang kemaren tak akan pernah terulang dan terganti “ ucapku

“ apakah aku masih memiliki harapan untuk tetap bersama mu ? “

“ aku akan tetap ada disini kak, aku akan tetap menjadi adek buat kamu “

“ andai aku bisa lebih tegas, mungkin bukan dia yang menemaniku saat ini melaikan kamu dek. Wanita yang bener-bener bisa mengerti dan memahami aku “

“ setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, pasti wanita yang kini ada disamping kakak adalah yangterbaik untuk kakak “

“ kamu nggak sakit hati dek ? “

“ munafik jika aku jawab tidak, tetapi aku berusaha menerima semua ini dengan iklas. Karena dengan seperti itu aku bisa menerima keputusanmu dengan lapang dada “

“ betapa bodohnya aku menyia-nyiakan kamu dek “

“ kakak tidak pernah menyia-nyiakan aku, kakak udah perlakukan aku dengan baik “

“ seharusnya aku tidak menggoreskan luka dihatimu, karena kamu wanita yang paling aku sayang selain ibu, nenek, dan kakak serta adekku “

“ aku akan tetap menjadi wanita yang kamu sayang, tetapi aku bukan wanita yang kamu cintai. Karena aku tak berhak lagi atas rasa cinta mu “

“ seandainya waktu dapat diputar kebelakang, aku akan perjuangkan cinta kita “

“ sudahlah yang terpenting saat ini adalah menjaga rumah tanggamu agar tetap langgeng “

“ kamu masih mau menikah dengan aku dek ? “

“ kakak ada-ada ajha ya, kakak itu sudah bertemu dengan jodoh kakak. Jadi buat apa ngasih pertanyaan itu ke saya ? “

“ karena aku masih berharap bisa bersama dengan kamu selamanya “

“ kakak, adekmu yang cantik ini akan slalu ada untuk kakak. Adekmu ini tak akan pernah meninggalkan kamu sendirian “

“ cowokan bisa poligami dek ? “

“ memang boleh kak, tapi apa kamu mau melihat seorang wanita lagi terluka karena keputusanmu itu ? karena aku nggak pernah menginginkan kamu melakukan hal itu “

“ ya sudah, aku ceraikan sajha dia “

“ buat apa kakak kemaren menikahi dia kalau kakak sekarang mau ceraikan dia ? karena kakak ingin membuat orang tua dan keluarga kakak seneng ? kalau kakak melakukan hal itu aku yang akan pergi ninggalin kakak “

“ aku nggak sanggup dek, jika aku harus melihat kamu bersanding dengan laki-laki selain aku “

“ kakak, jika saatnya tiba kakak pasti sudah siap dengan semua itu. Nyatanya aku sanggupkan melihat kakak menikahi wanita lain ? “

“ jahatnya aku tlah membuat wanita yang aku sayang meneteskan air karena pilihanku “

“ nggak usah disesali air mataku yang kemaren, karena saat ini aku sudah kembali bahagia dan ceria. Kakak akan tetap menjadi yang terbaik buat aku “

“ terimakasih dek, kamu tlah sangat-sangat pengertian padaku “

“ sama-sama kak, udah ya aku mau bobok. Besok kakak masih boleh menelphoneku. Tapi aku tak pernah ingin melihat kakak bercerai atau pologami karena aku “ tegasku

“ iya, semoga kakak mampu menjalani semua ini “

“ pasti, aku slalu mendoakan yang terbaik untukmu. Walaupun aku harus merasa tersakiti “

“ I Love U “

“ I Love U too my brother. Kamu kakak terbaik buat aku “

“ met bobok sayangku “

“ makasih “

Ku coba pejamkan mata ini, namun kata-kata kakak masih sajha terngiang-ngiayang ditelinggaku.

“ Ya Alloh, kenapa Engkau hadirkan dia kembali didalam hidupku. Walaupun kini aku sudah mulai bisa iklas menerima ketentuanMU ini “ batinku

_____ Thoookk _____ Thooook _____

“ iya masuk ajha, nggak aku kunci pintunya “ ucapku dari balik selimut

“ tumben jam segini belum tidur kamu dek “ ucap abang rasya

“ belum bisa bang “

Abang pun menempelkan telapak tangannya di leher dan keningku sambil tersenyum melihatku.

“ badanmu anget dek, nggak lupa minum obatkan tadi sore ? “

“ nggak bang, abang kenapa belum tidur ? “

“ abang barusan pulang kerja dan deger kamu masih ngbrol, ngbrol sama siapa dek ? “

“ sama adhi bang “

“ kenapa tuh orang muncul lagi, masih kurang apa dia buat kamu sakit hati ? “ ucap abang rasya dengan nada tinggi.

“ dia meminta maaf dan menyesal, aku ajha nggak pernah benci sama dia abang “

“ dek, kamu itu wanita yang paling aku sayang selain mammy. Aku nggak mau ada cowok yang menyakitimu “

“ abanagku sayang, dari sakit itulah aku menjadi dewasa. Aku tau abang nggak terima dengan semua ini tapi abang tidak boleh benci sama adhi “

“ buat apa kamu masih membelanya ? dia janji apalagi dengan kamu ? “

“ dia tidak menjanjikan apa-apa abangku, abangnggak boleh gitulah. Aku tau abang itu sayang banget sama aku, tapi sayang abang ke aku itu tidak bisa dijadikan alasan untuk membenci orang yang tlah membuat aku terluka. Karena adhi berhak menentukan hidupnya, jadi abang harus bisa menghargai keputusan yang diambil adhi “

Abangpun segera memluk aku erat sembari mengusap kepalaku dan meneteskan air mata.

“ maafin aku dek, aku udah membuatmu kecewa dengan ucapan-ucapanku yang tadi “

“ abang nggak membuat aku kecewa, mana ada abang yang rela melihat adeknya terluka. Abang nggak salah “ ucapku sembari menghapus air mata abang.

“ udah sekarang tidur ya dek, besok kamu kuliah “ ucap abang rasya sembari mencium keningku

***

Sinar mentari pagipun tlah menyapa ku lewat jendela kamarku, namun aku masih enggan untuk beranjak melangkah meninggalkan kasurku.

“ dek ayo bangun, kamu mau sarapan dan bekal apa hari ini ? “ ucap abang rasya sembari membuka tirai jendela kamarku.

“ emang abang mau bikin apa buat sarapan ? “ ucapku dari balik selimut yang menutup mukaku.

“ ayo bangun sayangku, aku mau berangkat kekontor ini “ ucap abang rasya sembari menarik selimutku.

“ udah abang berangkat ajha, nanti aku mau dijemut sama abang radit. Udah disiapin bekal juga sama mama abang radit “

“ ya udah aku berangkat ya dek, susunya cepetan diminum keburu dingin ada jus jambu juga itu “

“ siap bos “ akupun segera beranjak dari tempat tidurku dan menggandeng lenggan abang rasya

“ jaga kesehatan ya sayangku, kamu nggak maukan lihat abang kamu yang ganteng ini kena marah sama dady and mammy ? “ ucap abang sembari mengacak-acak rambutku

“ iyah abang, abang cepet nikah ya. Bair aku nggak kesepian kalau abang lagi ditugaskan keluar kota”

“ adek tau darimana abang mau ditugaskan keluar kota ? “

“ papa tadi pagi telphone, bilang gini adek tinggal sajha dirumah sama mama. Papa sama abang mau keluar kota “

“ terus adek jawab apa ? “

“ kalau abang radit juga dirumah aku nggak mau pa, abang radit biar tinggal dirumahku ajha pa. Aku tinggal sama mama “

“ papa jawab apa dek ? “

“ suapin nasi goreng dunk bang, enak tuh kelihatannya “

“ dek “

“ boleh juga dek, nanti papa yang bilang ke bang radit ya “

“ makan sendiri bisa kan dek ? “

“ abang “

“ iyaaa iniiii “ abangpun segera menyuapi aku

Kebahagian itu simple, sesimple pagi ini duduk berdua dengan abanag di meja makan sembari ngobrol dan bercanda. Walaupun aku dan abang berada jauh dari orang tua, kita selalu berusaha untuk menerima semua ini dengan senang hati. Karena semua yang dilakukan orang tua pasti untu anak-anaknya, semoga orang tuaku selalu dalam lindunganNya.

“ maaf non, ada telphone dari dady “ ucap bi inah sembari memeberikan gagang telphone ke aku

“ makasih ya bi “

“ Assalammualaikum dadyku “

“ Waalaikumsalam my princess, sehat kamu nak ? “

“ Alchmdulillah sehat, dady sama mammy sehat jugakan disana ? “

“ iya kita sehat sayang, abanag kamu udah berangkat ke Makassar dek ? “

“ belum nich daddy, masih nyuapin aku nasi goreng “

“ daddy mau bicara sebentar sama abang boleh dek ? “

“ bolehlah, abangkan anak daddy juga “ jawabku sembari tersenyum dan menyodorkan gagang telphone ke abang.

Akupun segera beranjak meninggalkan abang menuju dapur, mataku langsung tertuju pada seorang wanita yang sudah hampir setengah baya berdiri mencuci piring. Akupun berjalan menghamiri wanita itu dan memeluknya dari belakang.

“ bibi terimakasih ya, sudah menjaga kita berdua. Nanti kalau aku jadi tinggal di denpasar bibi ikut aku ajha ya “

“ nanti yang masakin abang siapa non ? “ ucap bibi sembari mengusap kepalaku

“ bener tuch bi, bibi tetap tinggal disini sajha “ timpal abang dari arah pintu

“ abang og gitu yaaa ? “ ucapku sembari manyun

“ kamukan nggak bisa pisah sama bibi, jadi biar kamu tetap disini. Aku nggak mau jauh dari kamu dek “ ucap abang sembari memeluk tubuhku dan bibi

“ abang, non shacsyakan bakal berumah tangga. Jadi abang harus siap ditinggalkan non shacsya, abangkan juga mau menikah “ ucap bibi sembari mengusap kepala abang

“ kenapa waktu berjalan begitu cepatnya ya bi, perasaan baru kemaren aku bertemu dengan adek. Dan sekarang aku harus merelakan adek dibawa orang lagi “ ucap abang sembari menciumi aku

“ aku nggak akan kemana-mana abang, nanti kalau aku pulang kesini masih mau disuapin sama abang “

Ucapku sembari tersenyum sumringah.

“ ada-ada ajha kamu non, udah sekarang non shacsya mandi abang biar bisa segera berangkat kerja”

“ abang ati-ati ya, jaga kesehatan selama di Makassar, pola makannya dijaga ya “ ucapku sembari berkaca-kaca.

“ nggak boleh nangis ya “ ucap abang sembari mendekap tubuhku

“ aku ikut abang ke Makassar ya “ ucapku lirih

“ nanti setelah abang selesai urusannya, abang bakal ambil cuti dua minggu kita pulang ke mammy dan jalan-jalan ya dek “

“ mau ikut abang “ ucapku sembari meneteskan air mata

Abangpun memegang wajahku dan menatap dalam-dalam mataku sembari tersenyum.

“ adek, abang pasti akan segera kembali. Doakan urusan abang disana cepat selesai ya. Sehingga abang bisa segera membawa kamu bertemu mammy dan daddy “

“ abang “

“ aku nggak mau lihat adek nangis, hapus air matamu dek. Abang nggak akan lama-lama di Makassar”

“ iya abang, hati-hati ya “

“ bi, nitip my princess ya. Dulu bibi yang sedih kalau aku tinggal pergi sekarang bibi punya temen saat aku tinggal pergi, sebenarnya aku nggak tega ninggalin kamu dek. Tapi apa daya ku, ini demi pekerjaanku “

“ abang ati-ati ya, pokoknya harus nelphone aku ya “ ucapku kembali sumringah

“ siap nona cantik, abang berangkat dulu ya. Kalian ati-ati ya dirumah “

Aku dan bibipun berjalan mengikuti langkah abang rasya menuju halaman depan rumah, rasanya ingin sekali melarang abang pergi tapi semua ini demi massa depannya nanti.

“ I Love U my princess “ ucap abang sembari mencium keningku dan memeluk tubuhku

“ I Love U too my prince “ ucapku lirih

“ bibi baik-baik ya sama adek “ ucap abang sembari berpamitan sama bibi “

“ iya abang, hati-hati ya. Bibi selalu berdoa untuk kesuksesan dan keberhasilan abang “

“ makasih ya bi “

Abangpun kembali mencium keningku dan berjalan menuju sebuah mobil berwarna putih yang terparkir di halaman, aku dan bibipun mengiringi kepergian abang dengan lambaian tangan.

“ sekarang tinggal kita berdua bi “ ucapku sembari merangkul tubuh wanita yang berdiri disampingku.

“ non nggak jadi tinggal ditempat abang radit ? “ tanya bibi sembari menutup pintu.

“ entahlah bi, mau disini sajha sama bibi. Bolehkan bi ? “

“ boleh non, sekarang non mandi dan siap-siap berangkat kuliah ya “ ucap bibi tersenyum.

“ oke dech bi “

Akupun segera berlalu menuju kamarku dan kembali ku hempaskan tubuhku diatas tempat tidurku sembari ku lihat langit-langit kamarku.

__Dreeett__Dreeettt___Dreeet___

“ iya kak, tumben jam segini nelphone ? nggak kerja kamu kak ? “ tanyaku

“ udah selesai jaga aku, lagi apa kamu dek ? “

“ masih tiduran ajha “

“ jam segini masih tiduran ? nggak kuliah kamu dek ? “

“ kuliah kak, tapi masih nanti berangkatnya “

“ kangen aku sama suara kamu “

“ hmmm “

“ nggak boleh ya ? “

“ inget udah punya istri ya “

“ nggak boleh kangen sama kamu ya dek ? “

“ nggak boleh sering-sering kangen sama aku kak, nggak baik ntar jadinya “

“ tapi aku kangen banget dek sama kamu “

“ udahlah, nggak usah buat wanita terluka lagi. Kakak sudah memilih bersamanya, jadi kakak harus belajar membiasakan diri kakak dengan wanita yang kini ada disamping kakak. Kalau kakak membiarkan diri kakak kangen terus sama aku, kakak nggak akan pernah bisa nerima wanita yang ada disamping kakak, karena wanita yang ada disampung kakak tidak sama dengan aku “

“ dek bantu aku belajar menerima semua ini “

“ kakak salah kalau meminta tolong sama aku, karena kakak sudah terbiasa dengan aku. Jadi mintalah bantuan pada wanita yang kini ada disampingmu untuk membantumu belajar menerima semuan ini “

“ dek aku mau kamu yang menemani aku “

“ kakak, semua itu kini sudah terlambat. Sekarang fokuskan dirimu pada wanita yang ada disampingmu, nggak usah perdulikan luka yang telah kamu goreskan dihatiku “

“ kamu marah sama kakak ? “

“ nggak kakak, aku mau mandi dulu ya mau kuliah. Telphonenya ntar ajha pas aku udah pulang kuliah “

“ ya udah met kuliah ya sayang “

“ oke “

Akupun meletakkan handphoneku dan ku coba sejenak memejamkam mata ini, bayangan abang rasya pun tiba-tiba muncul. Walaupun aku baru bertemu dengan abang kandungku karena kesibukannya yang superpadat, tapi aku sangat amat sayang padanya.

“ beib “ ucap abang raditya yang tiba-tiba udah duduk disampingku

“ kapan datang bang ? “ tanyaku sembari membuka mata

“ barusan, abis nangis ya ? goda abang raditya

“ pastinya bang “ ucapku sembari tersenyum dan beranjak menuju kamar mandi

“ astaga, belum mandi kamu dek ? “

“ baru mandi abang, tunggu ya “

“ oke tuan putri “

Air mataku pun kembali menetes, bukan karena abang rasya pergi tetapi karena kakak adhi kembali muncul padahal aku kini tlah bahagia bersama abang raditya. Luka yang kemaren dia goreskan belum kering, aku nggak ingin luka itu semakin dalam, karena dengan semakin dalam luka itu akan membuat aku semakin sulit memaafkan dia. Walaupun mungkin memang harus seperti ini perjalan hidupku, tapi kenapa secepat ini dia muncul kembali.

“ beib, kamu nggak tidurkan ? “ ucapa abang raditya

“ nggak bang, bentar ya “

“ oke, abang tunggu di bawah ya “

“ oke okeee “

Akupun segera bergegas mandi dan siap-siap, karena abang raditya itu setipe dengan abang rasya tidak suka menunggu lama.

“ abang “ panggilku sembari menurunin anak tangga

“ nggak usah lari, aku setia og nunggu kamu “ ucap abang raditya sembari tersenyum

“ harus dunk, nyesel ntarnya kalau aku sampai disia-siain “ ucapku sembari menghapiri segelas jus apel dan wortel diatas meja makan.

“ tau og beib “

“ bibii, aku sama abang berangkat dulu ya “ pamitku

“ iya non, ati-ati yaa non “

“ iya bi, pasti “ jawab abang.

***

Kita tak akan pernah tau akan seperti apa perjalan cinta kita, dan kita juga nggak pernah tau kalau sebelum bertemu dengan jodoh kita, kita akan dipertemukan dengan orang-orang yang hanya mampir sejenak didalam relung hati kita. Walaupun terkadang kita merasa semua itu tak adil,tapi beginilah perjalan hidup yang mesti dilalui.

Seperti malam ini, malam yang dulu penah aku bayangkan dan kandas begitu sajha. Dan kini semua itu terwujud, walaupun aku tak seperti yang dulu aku akan tetap menghargai laki-laki yang duduk didepanku.

“ ternyata kamu cantik dan manies ya dek “ ucap laki-laki itu

“ aduh kak, kata-kata itu sudah sering aku dengar. Akhirnya bisa bertemu bertemu langsung dengan aku “

“ kenapa ya nggak dari duluu kita ketemu, pasti kamu yang jadi istriku kini “

“ udahh disyukuri ajha yang ada saat ini, nggak baik buang-buang waktu untuk menyesali keputusan yang sudah diambil “

“ tapi sumpah, saya nyesel banget udah sia-siain kamu dek “

“ penyesalanmu bakalan sia-sia kak, gimana istri udah hamil ? “

“ nggak usah bahas dia, males saya “

“ nggak boleh gitu kakak, kasian kan dia udah setia sama kakak. Kakaknya malah seperti ini, apa kakak mau buat aku terluka lagi ? “

“ nggak, udah cukup yang kemaren. Saya datang kesini karena saya ingin perbaiki semuanya sama kamu dek “

“ nggak ada yang perlu diperbaiki lagi kak, karena aku sudah menemukan laki-laki yang insyaAlloh terbaik untuk saya kedepannya “

“ dek, kamu benaran nggak mau nikah sama aku ? “ ucapnya

“ kak, aku perempuan dan aku tau betapa sakitnya diduakan “

“ aku nggak menduakan siapa-siapa, karena pernikahanku yang kemaren sudah berakhir “

“ secepat itukah ? “

“ iya, karena mantan istriku ternyata lebih memilih mantan pacarnya “

“ terus kenapa kalian menikah ? sadar nggak kalian sudah membuat hati orang-orang yang mencintai kalian terluka “

“ maka dari itu aku kesini untuk meminta maaf dan menjadi obat buat luka yang udah aku goreskan”

“ sudah terlambat kakak, Alchmdulillah saya sudah berhasil menyembuhkan luka itu. Dan saat ini saya sedang menjalin satu hubungan yang serius dengan seseorang, jadi keputusanmu untuk mengakhiri pernikahanmu demi aku itu salah besar. Walaupun kamu kini sendiri aku nggak bisa kembali lagi ke kamu “

“ berikan aku kesemapatan sekali untuk memperbaiki semua ini “ ucapnya seraya memohon

“ nggak ada yang perlu diperbaiki kak, maafkan aku jika keputusanku ini menyakitkan buat kamu. Tapi aku tidak ingin meninggalkan orang yang saya sayang dan cinta demi seseorang di massa lalu saya, jika kita berjodoh pasti akan ada jalan untuk bersama. Tetapi jika tidak kakak akan tetap menjadi seseorang yang indah didalam hidupku “

“ sesakit itukah goresan luka itu sehingga aku tidak bisa mendapatkan kesempatan untuk bersama kamu “

“ karena goresan luka itulah aku nggak ingin laki-laki yang ada dihidupku kini terluka karena keegoisanku, saya menghargai usaha mu tapi jangan pernah memaksa saya untuk kembali lagi bersama kamu “

“ rasanya aku pengen mati saja “ ucapnya putus asa

“ kakak kan ganteng, jadi nggak akan sulit mendapatkan wanita yang lebih baik dari pada aku “

“ dek, ijinkan aku sekali lagi untuk menjadi bagian dari hidupmu dan akan ku buat kamu bahagia “

“ mungkin memang aku belum terikat hubungan yang syah dengan laki-laki yang sekarang ada dihihupku. Tetapi hadirmu akan membuat dia terluka, biarkan lah aku menjalani semua ini doakan ini pilihan yang terbaik untuk aku “

Aku dan kakak adhipun hanya terdiam dan saling memandang, ku coba sekuat tenaga ku untuk tidak mengecewakan orang-orang yang ku sayang. Mungkin hal inilah yang dilakukan kakak adhi saat memilih untuk menikah, walaupun tak ada niat sedikitpun untuk balas dendam.

__ Dreeet __ Dreet __ Dreet__

“ kak, aku terima telphone dulu ya “ ucapku

“ silahkan “

Memang aku sengaja tidak beranjak dari tempat duduk, karena aku tidak ingin memberikan harapan semu untuk kak adhi.

“ iyaah abang “

“ kamu mau pulang nanti apa sekarang ? “ tanya abang raditya

“ abang mau pulang kapan ? aku ikut ajha, kalau abang masih sibuk nanti biar aku pulang sama sopir abang ajha “

“ udah kelarin dulu urusan adek, nanti biar aku yang anter adek pulang “

“ oke abang “

Handphoneku pun ku letakkan kembali dan akupun tersenyum ke arah laki-laki yang duduk didepanku.

“ calon suami kamu ya dek ? “

“ iya kak, doain ya. Semoga aku tidak salah memilih “

“ amin, tapi seandainya kamu salah memilih aku akan tetap membuka hatiku. Bila kamu ingin kembali kepadaku “

“ semoga aku tidak salah, dan semoga memang dia jodohku “

“ sepertinya saya sudah tidak ada kesempatan untuk menggantikan posisi laki-laki itu “

“ kita tak akan tau bagaimana hidup kita besok, yang penting kita sudah berusaha untuk memperbaikinya hari ini. Tapi jika esok hari kita masih diberikan kesempatan untuk melihat indahnya dunia, semoga semuanya lebih dari kemaren “

“ berarti aku tidak salah jika aku masih mengharapkanmu ? “

“ salah pakai banget, buat apa ngarepin aku! Kamu sudah memiliki wanita yang lebih baik dari aku, jadi tidak ada alasan apapun untuk membenarkan jika kamu masih mengharapkan ku “

“ kasih saya kesempatan satu kali lagi untuk bersama mu “

“ pertemuan kita malam ini seharusnya membuat kamu sadar kakak, kalau kamu tlah salah memilih meninggalkan wanita yang kakak nikahi demi aku ! “

“ tapi aku nggak cinta sama dia dek, aku cinta sama kamu “

“ dulu kakak juga nggak cinta sama aku, tapi nyatanya bisa cinta kan sama aku ? kakak pasti bisa mencintai wanita lain selain aku, mungkin jodoh kakak bukan aku dan mantan istri kakak “

“ tapi dek “

“ jalani sajha ya, udah malam kak ! aku nggak enak sama abang radhitya, memang tidak ada larangan untuk menemui kamu. Tapi aku harus bisa jaga perasaan dia “

“ oke dek, thanks ya. Untuk pertemuan malam ini, semoga aku dapat bertemu dengan kamu dimalam-malam yang lain “

Aku pun hanya tersenyum sambil menjabat tangan kak adhi dan segera beranjak meninggalkan kak adhi.

***

Mungkin aku masih menyimpan rasa cinta untukmu, tapi aku tidak akan mengorbankan laki-laki yang kini ada dihidupku dan tlah siap menjadi imam terbaik untukku. Bukan karena aku ingin membalas dendam apa yang tlah kak adhi perbuat kepadaku, tapi aku nggak ingin melihat orang-orang yang aku sayang ikut terluka karena aku.

“ selamat pagi my princess “ sapa abang rasya

“ abang “ teriakku dan segera berlari memeluk abang yang masih sibuk membuka tirai jendela kamarku.

“ kangen ya sama abang ? “ tanyanya sambil mencium keningku

“ kangen banget abang, abang lama banget di Makassarnya ? “

“ abang juga kangen banget sama kamu dek, selama aku tinggal adek nggak sakitkan ? “

“ kan ada abang raditya abang, alchamdulillah sehat dan selalu bahagia “

“ kata radit, abis ketemuan sama adhi ya kamu ? “

“ iyaa, atas ijin dari abang raditya og bang. Abang nggak pergi jauh-jauh lagikan ? “

“ nggak lah, mau ajak kamu pulang ke mammy and daddy “

“ kapan abang ? “

“ baru perpanjang pasport sayang, sana mandi nanti abang mau nemenin kamu kemana ajha sama bibi”

“ yakin abang ? “

“ yakin sayangkuuu “

Akupun segera beranjak bangun dan menuju kamar mandi, hal terindah itu selalu datang setiap hari tergantung bagaimana kita menerima semua itu. Memliki abang dan calon suami serta keluarga dan teman-temanan yang menyayangiku adalah salah satu hal terindah indah dalam hidupku, namun semua ini tak lepas dari kemurahan yang diberikan ALLOH untuk aku. Sebenarnya hidup itu selalu indah ketika kita dapat menerima segala sesuatu dengan iklas dan bersikap positive.

“ pagi bibi, udah rapi ajha “ godaku

“ kan mau diajak jalan-jalan abang non “ jawab bibisembari tersenyum

“ abangkan mau ngajakin aku pergi bi, bibi og ikutan sih “

“ kan bibi juga diajakin non “

“ yakin bibi diajakin ? coba tanya lagi sama abang “ ucapku sembari nyengir

“ diajak bi tenang ajha, nggak usah perduliin adek. Dia lagi godain bibi itu “ ucap sembari menyium kepalaku.

“ non shacsyakan selalu godain bibi abang, kalau nggak godain berarti non shacsya lagi sakit “ ucap bibi sembari memasukkan jus apel kedalam tas.

“ usil ya adeknya abang “ ucap abang sembari memeluk tubuhku

“ dari usilku ini abang radhitya jatuh hati padaku “

“ adek kamu pede banget bang “ ucap abang radhitya yang tiba-tiba muncul disampingku.

“ idiiihhh abang radhit ikut-ikutan ya ? ngambek nich aku “ ancamku

“ ngambek ajhaaa, abang rasya sama bibi bakalan bela aku “ ledek abang radhitya

“ oke deh, fine “ ucapku dan berlalu pergi

“ hahahaaahaaaa “ tawa abang rasya, abang radit dan bibi

Akupun tetap berjalan tanpa memerhatikan ataupun membalikan badanku kearah mereka, abang rasya pun segera berlari mengejarku dan memeluk tubuhku dari belakang.

“ mau ngambek apa jalan-jalan ? “ tanya sembari berbisik

“ ngambek sama jalan-jalan “ ucapku seraya ketawa

“ ayoo berangkat “ teriak abang rasya

Bersambung . . ..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun