Pengelolaan dan manajemen kota yang terpadu sangat dibutuhkan. Peran serta dan kerjasama berbagai pihak baik pemerintah ataupun masyarakat akan sangat menunjang keberhasilan dari manajemen kota itu sendiri.
Konsep Kota berkelanjutan atau Sustainable City. Kota berkelanjutan adalah kota yang dalam pembangunannya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sekarang dengan menciptakan keseimbangan lingkungan, sosial, dan ekonomi tanpa mengabaikan kebutuhan generasi yang akan datang. Secara umum, definisi dari sustainable city ini tidak jauh berbeda dari sustainable development. Secara sederhana, kondisi kota yang berkelanjutan dapat diciptakan dengan usaha untuk menerapkan pendekatan living green, eco-friendly environment, serta efficiency energy.
Hal ini dapat di lihat dengan permintaan kebutuhan sarana transportasi yang terus meningkat, pembangunan jalan juga tidak dapat menjadi suatu penyelesaian masalah, Kondisi seperti itu tidak lepas dari kekeliruan pada kebijakan transportasi dari pemerintah daerah atau kota, di mana selama ini mereka sering mengabaikan eksistensi pengguna sepeda dan pejalan kaki sehingga tidak menyediakan jalurnya sendiri dengan baik. Dan sebaliknya, justru di negeri miskin dan banyak hutang ini, pemerintah daerah atau kotanya sering memanjakan pengguna mobil dengan membangun jalan raya, jalan layang atau jalan tol. Kemacetan bukannya berkurang tetapi malah semakin sulit diatasi, karena jalan-jalan itu justru semakin mengundang banyaknya pengguna mobil dan kendaraan bermotor. Karena banyaknya mobil dan kendaraan motor di jalan, sehingga sering juga timbul kemacetan, akhirnya kota pun menjadi semakin jauh dari hemat energi. Kekeliruan manusia dalam mengembangkan sistem transportasi yang berdampak terhadap bumi dan segala isi seperti saat ini terjadi harus di revisi dan diperbaiki oleh manusia itu sendiri. Pengurangan penggunaan kendaraan pribadi bermotor melalui dengan lebih bergeser ke pesepeda atau pengendara transportasi massal. Tersedianya jalur sepeda dan pejalan kaki (pedestrian) yang aman dan nyaman. Bersepeda dan berjalan kaki adalah salah satu alternatif moda perjalanan yang paling mungkin untuk menghemat energi di kota.
[caption id="attachment_154897" align="aligncenter" width="300" caption=""][/caption]
Keduanya sudah tentu merupakan moda transportasi yang tidak bermotor sehingga tidak membutuhkan BBM sama sekali. Oleh karenanya, juga tidak menghasilkan polusi bagi udara di kota (ramah lingkungan). Bersepeda maupun berjalan kaki, dapat dilakukan oleh siapa saja dari semua golongan, baik kaya atau miskin, tua atau muda. Jalur-jalur sepeda dan pedestrian itu dibuat sangat kompak, menerus, dan terintegrasi, serta akses yang sangat luas hingga menembus berbagai kawasan pemukiman.
Dapat dicontohkan dengan Di kota Solo, jika berkeliling kota kita akan melihat betapa pedestrian dan sepeda sudah diberi jalur khusus yang cukup rimbun dan nyaman untuk menggunakan sepeda sebagai moda transportasi.
[caption id="attachment_154898" align="aligncenter" width="300" caption=""]
![1326133785439934277](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/556e128f0423bd31178b4568.jpeg?t=o&v=770)
Maka kota nyaman huni adalah tersedianya lahan hijau, ruang publik yang nyaman, hutan kota, sistem transportasi yang ramah lingkungan, fasilitas olah raga terbuka, dan sebagainya. Dengan bersepeda adalah salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mengawali penataan tata ruang kota dan tata pikir warga agar lebih terencana dan berkelanjutan.
[caption id="attachment_154899" align="aligncenter" width="300" caption=""]
![13261338171480307129](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/556e12900423bd31178b4569.jpeg?t=o&v=770)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI