Mohon tunggu...
Daniel Yudha Kumoro
Daniel Yudha Kumoro Mohon Tunggu... Guru - guru, blogger, youtuber, penulis artikel, cerpen, puisi di bukuĀ² antologi, storial

pernah menulis cerpen anak di harian kompas minggu (2014). menulis artikel pendidikan di tabloid PENA (2009, 2010, 2018), majalah MEDIA (2014, 2018, 2019). menulis puisi,.cerpen di buku antologi (2018, 2019, 2020)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengalaman Layanan Klasikal Offline Pertama di Era New Normal

20 Juni 2020   09:50 Diperbarui: 20 Juni 2020   10:00 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

seluruh siswa yang berjumlah 30an tersebut benar-benar memakai masker! duduk di kursi dengan masing-masing berjarak 1 meter. depan belakang kiri kanan. mirip seperti mau ujian.

mereka mendengarkan dengan seksama briefing yang aku berikan. serta ada sedikit tanya jawab berkaitan dengan on the job training, laporan karya tulis, wisuda, serta kelengkapan administrasi. semuanya belum bisa aku jawab. masih menunggu perkembangan terakhir dari dunia industri. apakah mereka sudah siap kembali menerima siswa magang atau tidak. wisuda belum ada keputusan kapan. diadakan atau tidak. semua menunggu surat edaran dari kepala sekolah yang pastinya juga menunggu keputusan dari dinas cabang dan pusat.

dan terakhir. pemandangan terakhir inilah yang aku khawatirkan.
aku sudah mengkondisikan di mana pembagian rapot aku panggil satu per satu maju ke depan. namun siswa yang mungkin sudah lama menunggu jadi bosan. terutama yang duduk di belakang. mereka mulai terlihat menggerombol secara "alami". mereka melakukan diskusi sendiri. tanpa menjaga jarak. tanpa terlihat kekhawatiran di mata mereka. bahkan tampak easy and having fun. sepertinya belum tuntas momen-momen melepas kerinduannya di era-new-normal ini.

wow, harus hati-hati, nih. ini semacam red alert. first alarm.

ini baru di sekolah ini.
bagaimana di sekolah lain?
ini baru anak stm lho.
bagaimana kalau anak smp?
atau anak sd?
bahkan anak tk?
bisakah mereka diatur?
kodrat mereka kalau berkumpul, ngobrol, atau bermain pasti tanpa jarak. apalagi buat mereka yang merasa sudah beberapa tahun bersahabat di sekolah.

bagaimana ya bila nanti benar benar sekolah dibuka secara offline?
apa yang akan terjadi ya?
bisakah guru full mengawasi?
atau dapatkah digantikan dengan kamera pengawas di tiap sudut sekolah?
karena anakku sendiri juga masih sd.
semoga Allah melindungi kita semua.

rapot telah kami bagikan semua.
setelah mengucapkan, "taqobalallahuminnawaminkum. selamat hari raya idul fitri. semoga Allah menerima amal ibadah kita selama bulan puasa kemarin dan mempertemukan kita kembali di ramadhan akan datang",
pertemuan kami tutup dengan bacaan doa kafaratul majlis, "subhanakallahummawabihamdika. asyhadualailahailaanta. astaghfirukawaatubuilaika. wassalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh"
"tetap jaga jarak aman. hindari berkerumun. sering cuci tangan. dan gunakan masker"

tanpa bersalaman siswa meninggalkan kelas. aku kembali ke ruanganku.
dengan harapan dan doa. agar mereka bisa menggapai impian mereka. dan kami semua selalu dalam kondisi sehat & bahagia.
Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  **

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun