Mohon tunggu...
Daniel Wilson
Daniel Wilson Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bisa Apa Aja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Antarpribadi Orang Tua dan Anak: Seberapa Penting Komunikasi untuk Anak?

31 Oktober 2024   19:25 Diperbarui: 31 Oktober 2024   19:37 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Komunikasi merupakan hal terpenting yang sering terjadi didalam kehidupan manusia. Secara sadar ataupun tidak sadar manusia akan melakukan komunikasi dengan orang lain, hal ini dikarenakan manusia yang tergolong sebagai makhluk sosial.

Dalam Komunikasi tentu saja sering dijumpai dimana saja, terutama dalam lingkungan terdekat yaitu keluarga.  Komunikasi menjadi hal terpenting dari pembentukan hubungan antara orang tua dan anak. Namun, masih banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa komunikasi merupakan hal sederhana yang berharga.

Seperti yang kita tau, komunikasi paling sering ditemukan ada didalam keluarga yaitu antara orangtua dan anak.  Orangtua dan anak telah biasa melakukan komunikasi antarpribadi.

Seberapa penting komunikasi  antarpribadi antara orangtua dan anak?

Komunikasi antarpribadi merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih dengan umpan balik yang langsung.  Komunikasi dalam keluarga tentu saja penting, bukan hanya saja tentang menanyakan kabar ataupun mengirim pesan, tetapi komunikasi juga dapat mendidik, mendukung dan menghibur. Tentu saja komunikasi antarpribadi paling sederhana dapat dilihat dalam hubungan keluarga.

Namun, dapat disayangkan beberapa orangtua tidak menyadari bahwa mereka memiliki peranan yang paling penting dalam keluarga, terutama pada anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Orangtua merupakan guru pertama bagi seorang anak ketika masih kecil dimana anak banyak belajar dari apa yang dikatakan dan kerjakan oleh orangtua. Jika orangtua sudah salah dalam berkomunikasi kepada anak sejak masih kecil, maka dapat memberikan dampak yang buruk ketika mereka sudah dewasa. Anak akan tertutup dengan orangtuanya, mereka akan merasa malas bercerita tentang kegiatannya, mereka juga akan kurang percaya diri karna kurangnya dukungan bahkan mereka dapat menanggap dirinya sudah tidak disayangin lagi. Orangtua yang seharusnya dapat dekat dengan anak sebaliknya menjadi jauh karna kurangnya komunikasi.

Orang Tua dan anak dapat melakukan komunikasi yang berbentuk verbal dan non verbal. Komunikasi verbal adalah proses penyampaian pesan dua orang atau lebih yang melibatkan penggunaan kata-kata dan bahasa. Orangtua dan anak tentu saja sering melakukan komunikasi ini, komunikasi ini dipakai ketika sedang berbicara berdua, seperti anak sedang bercerita tentang pertemannya, orangtua yang bercerita tentang kehidupan mereka dulu kepada anaknya ataupun bercerita tentang masa depan, komunikasi ini tentu saja dapat memberikan kesan yang baik antara kedua pihak, dimana dapat meningkatkan hubungan yang lebih baik dan kedekatan orangtua dan nak. Komunikasi antarpribadi atau komunikasi yang memberikan dampak langsung kepada dua pihak sangat baik dalam hubungan keluarga. Sedangkan komunikasi non-verbal yang dapat ditemukan didalam komunikasi orangtua dan anak. Komunikasi non-verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan dengan gerak tubuh, ekspresi muka, dan intonasi dalam berbicara. Komunikasi non-verbal yang positif dapat membantu hubungan orangtua dengan anak semakin erat dan membantu anak membangun keterampilan komunikasinya. Komunikasi ini sangat dipenting karna dengan adanya pelukan dan ekspresi yang diberikan saat berbicara dapat membantu anak meningkatkan kepercayaannya.

Oleh karena itu dengan adanya komunikasi antarpribadi yang efektif antara orangtua dan anak dapat meningkatkan hubungan yang jauh lebih baik, meningkatkan kepercayaan diri seorang anak, dan membuat anak lebih terbuka kepada orangtua, tentu saja hal ini penting bagi orangtua dalam memahami pentingnya komunikasi, agar anak dapat merasakan kehangatan dan kebahagiaan dari orangtua.

(Daniel Wilson Setyawinata, Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Sriwijaya Angkatan tahun 2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun