Mohon tunggu...
daniel tanto
daniel tanto Mohon Tunggu... Montir - melukis dengan cahaya, menulis dengan hati...

bekerja di institusi penelitian suka menulis, memotret, dan berfikir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Homage G. Sidharta Soegijo dalam Seni Rupa Indonesia

25 Januari 2010   06:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:16 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_60483" align="aligncenter" width="500" caption="poster di halaman Yogya Nasional Museum"][/caption] Diundang dalam sebuah pameran untuk memperingati 1000 hari wafatnya seorang seniman patung, adalah pengalaman pertama saya. Di sini yang terjadi adalah gelaran pameran lukisan, patung, grafis, dokumen visual, miniatur dan dokumentasi karya-karya publik yang pernah dikerjakan Almarhum selama bekerja di Bandung, Yogyakarta, Jakarta, maupun di luar negeri. Kawan-kawan seniman di Asosiasi Pematung Indonesia (yang posi didirikan dan pernah diketuai Almarhum) berinisiatif lebih jauh lagi dengan mengumpulkan san menata barang-barang serta dokumen pribadi (milik keluarga Almarhum) untuk ditunjukkan kepada publik secara luas. [caption id="attachment_60484" align="aligncenter" width="500" caption="suasana upacara pembukaan"][/caption] Judul pameran: "Homage: G Sidharta Soegijo dalam Seni Rupa Indonesia" jelas adalah ungkapan rasa hormat dan penghargaan dari para seniman yang pernah menjadi sababat, kawan, 'lawan' diskusi, atau murid Almarhum, dan tentunya sama sekali tidak bermaksud untuk mengkultuskan atau mengagungkan ihwal sosoknya. [caption id="attachment_60487" align="aligncenter" width="400" caption="suguhan jajan pasar, mantap!"][/caption] G Sidharta lahir di Yogyakarta 30 November 1932. Ia menempuh pendidikan seni di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta pada tahun 1953 dan kemudian pada tahun 1957 melanjutkan studinya di Jan Van Eijk Academie voor Beeldende Kunst di Maastricht, Belanda. Pada tahun 1965 Beliau meninggalkan Yogyakarta untuk merintis Jurusan Seni Patung di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar di Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB hingga saat pensiunnya di tahun 1997. [caption id="attachment_60490" align="aligncenter" width="500" caption="pertunjukan , ORKES KERONTJONG SOESAH TIDOER"][/caption] Saya mengunjungi acara ini, dan berkesempatan untuk mendokumentasikan karya-karya Almarhum yang notabene sebelumnya terbayangpun tidak, untuk bisa 'sedekat' ini dengan karya-karya Almarhum. Atas prakarsa teman-teman API lah, publik bisa dekat dengan kesenian dan seni, kesenian dan seniman itu sendiri. [caption id="attachment_60493" align="aligncenter" width="400" caption="Walikota Yogyakarta bpk. Herry Z, memahat, untuk peresmian pembukaan pameran ini"][/caption] Walau terlambat, saya mengucap, selamat jalan Pak Sidharta, terima kasih untuk membuka mata kami terhadap pandangan-pandangan yang lebih bebas, maju, dan terbuka atas seni, kesenian, dan seniman selama ini. [caption id="attachment_60514" align="aligncenter" width="500" caption="batu peresmian yang dipahat tadi"][/caption] [caption id="attachment_60506" align="aligncenter" width="500" caption="tulisan di dinding"][/caption] [caption id="attachment_60509" align="aligncenter" width="500" caption="pertunjukan film tentang almarhum"][/caption] bersambung ke: http://sosbud.kompasiana.com/2010/01/26/lanjutan-karya-g-sidharta-soegijo/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun