Mohon tunggu...
daniel tanto
daniel tanto Mohon Tunggu... Montir - melukis dengan cahaya, menulis dengan hati...

bekerja di institusi penelitian suka menulis, memotret, dan berfikir

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mobil Motor dan Emas Batangan

22 Juni 2015   15:33 Diperbarui: 14 Juli 2015   00:23 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 

Suatu saat saya ke Jl. Solo

Bagi yang belum pernah tinggal di Yogya, Jalan Solo adalah sebuah jalan besar yang padat pertokoan. Selain toko banyak juga penjual makanan kecil di sepanjang trotoar jalan itu. Yang saya sukai adalah lumpia kecil-kecil dan pukis yang dijual di sepanjang jalan itu, walaupun berlumur minyak dan nampaknya akan mematikan buat yang sedang kolesterol tinggi, tapi rasanya mak nyos, bikin pengen nambah... seperti biasa, saya ngelantur, malah menulis masalah makanan...

Kembali ke jalur cerita
Ketika itu saya hendak berbelian sesuatu untuk keperluan kantor
Saya memarkir kendaraan di SuperIndro, yang parkirnya agak masuk ke dalam
Selesai berbelian, biar kekinian, saya membeli sekedar air karena haus
Saat itu sudah sore menjelang petang
Di parkiran, ada dua gadis berpasangan
Sekira saya hendak memasuki mobil
Salah seorang menghampiri
Memperpendek jarak dan mulai mengajak berbicara
Demikian percapakan saya dengan si perempuan
"Pak, selamat sore"
"Selamat sore, mbak"
Saya menatap wajahnya agak berpeluh
Nampak lelah juga
"Kami dari perusahaan iklan GegarOtak hendak memberikan voucher makan,
sehubungan dengan ulang tahun perusahaan"
"Owh... bagaimana ya mbak?"

Saya sendiri kurang tertarik
Di zaman di mana pipis ditarik Rp.2.000 dengan mata melotot
Nampaknya absurd jika voucher makan diberikan gratis
"Tolong pak, diterima saja. Bapak tanda tangan sudah terima dan kami bisa berkurang bebannya"
Saya mulai mesakke, terenyuh, dan membayangkan jika posisinya terbalik saya yang nawarin voucher
"Ya wis mbak, sini tak tanda tangan"
"Tapi bapak gesek sini dulu"
"Gesek sebelah mana mbak?"
Seterenyuhnya saya kok ya masih saja mikir yang ajaib
"Kuponnya pak"
"Owh, oke mbak... Digesekin saja"
Dengan gembrobyos si mbak gesek voucher
"AAaaaaHHhhhHHHhhh... bapak! Ahhhh.. Bapak!"
Saya jadi kuaget, saya pikir saya tidak sengaja menyenggol sesuatu punya dianya
"Weh apa mbak?"
"Alhamdulillah pak! Bapak bukan dapat voucher makan tapi emas batangan atau mobil atau motor"
Saya jadi bingung, untung saya tidak meneteskan liur saking panik campur bingung
"Masa sih mbak???"
"Iyah pak, ya ampunnn bapak sungguh beruntung, mari pak ikut saya ke kantor, ambil hadiahnya"
Kata ikut ke kantor kok malah mengingatkan saya adegan sinetron kalau polisi nemu tersangka
"Wah mbak, lha saya mau pulang"
"Lho masalahnya apa pak?"
"Masalahnya saya mau pulang mbak"
"Masa bapak tidak ingin mobil dan emas batangan?"
Saya membatin,"Bukan mobil yang kuinginkan, tapi hatimu mbak"
Tapi saya males juga memperpanjang masalah, wong sudah sore mau malam malah dagelan model Basiyo
Nanti malah pas gelap total si mbak jadi kuntilanak kan tambah kacau
"Nggak mbak, saya sudah ada mobil, jelek-jelek sudah punya kok mbak"
"Lha kan bisa motor atau emas batangan???"
"Enggak lah mbak, berikan saja kupon keberuntungan itu kepada yang membutuhkan"
"Lah bapak??? Kan bapak yang berhak???"
"Iya, dan hak itu saya berikan mbaknya saja. Jenengan mau kan mobil dan emas batangan?"
"Saya tidak boleh pak, saya kerja di sana"
"Ya kalau gitu berikan saja mas-mas yang nongkrong di sana, nampaknya belum punya salah satunya: mobil, motor, atau emas batangan"
Saya berusaha beringsut masuk kendaraan saya, saya kok malah dipaksa nerima hadiah, kacau bener
"Pak! Bapak menampik rejeki"
"Maaf mbak, sudah magrib, kata orang tua harus pulang, nanti diculik gendruwo atau dipinang kuntilanak"
"Lho kok gitu pak???"
"Maaf ya mbak, saya pamit. Terima kasih kesempatannya"
Saya start kendaraan dan secepatnya berlalu
Di jalan saya jadi mikir, kok ada yang orang baik banget bagi-bagi hadiah segitu besar dan banyak
Pasti perusahaan si mbak tadi super kaya dan baik hati
Semoga makin banyak perusahaan pembagi mobil, motor, dan emas batangan yang ada di dunia ini
Sehingga seluruh dunia bisa sejahtera dan bahagia
Amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun