Mohon tunggu...
daniel tanto
daniel tanto Mohon Tunggu... Montir - melukis dengan cahaya, menulis dengan hati...

bekerja di institusi penelitian suka menulis, memotret, dan berfikir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jadi Pejabat Harus Siap Dilempar

5 Maret 2010   11:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:36 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_86888" align="aligncenter" width="500" caption="bukan pejabat, walaupun fotografer tetap berpotensi dilempar kamera SLR - foto diperagakan oleh calon model -"][/caption]

Inilah yang terjadi jika seorang pejabat menjalankan tugasnya. Keputusan demi keputusan adalah kontroversi, yang tentu saja tidak akan pernah memuasakan semua unsur masyarakat. Semua pejabat tampaknya bisa menjadi target pelemparan, terutama jika banyak menimbulkan kontroversi.

Masih segar di ingatan kita bagaimana presinden Amerika Serikat, George W Bush, dilempar sepatu oleh seorang wartawan Irak, tidak cukup sekali melainkan dua kali lemparan. Ini jelas mengungkapkan rasa tidak sukanya kepada presiden Amerika itu. Dinas Rahasia Khusus Pengawalan Presiden juga sangat malu akan adegan ini.

Seingat saya peristiwa lempar-melempar ini juga sempat menimpa ketua DPR MPR, Marzuki Alie, beliau menerima lemparan mesra berupa botol air mineral. Sang pelempar, Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI asal Tana Toraja, Markus Nari, membantah melempar botol air mineral ke arah Ketua DPR RI Marzuki Alie, saat kericuhan terjadi dalam Sidang Paripurna. Saya berpikir mungkin dia juga hanya ingin berbagi minum saja dengan bapak ketua. Cuma bapak ketua kurang sigap menangkapnya.

Bapak Presiden kita SBY, juga menjadi salah satu yang terkena trend lempar-melempar ini. Iring-iringan kendaraan presiden ini dilempar oleh beberapa orang. Walaupun Presiden sendiri menyatakan tidak kecewa, tetapi kabar-kabarnya, pelaku pelemparan itu, yang ternyata beberapa remaja, telah ditangkap oleh pihak yang berwajib untuk dimintai keterangan. Sepembacaan saya mereka menggunakan kelereng, entah apa maksudnya, mungkin karena mereka memang sedang main kelereng, dan iseng-iseng mengungkapkan kekesalannya, mungkin kalah main gundu, dengan melempar mobil yang lewat, naas ternyata rombongan presiden dan bukan rombongan pesinden yang lewat. Sehingga mereka sampai harus berurusan dengan pihak berwajib.

Nah, kalo soal dilempar dan melempar ini sangat trendy, tidak heran jika ada salah satu anggota dewan yang “merasa” dilempar. Beliau merasa ketika tengah asyik menyuarakan suara rakyat, malah dilempar sesuatu oleh pengunjung sidang di balkon belakangnya. Kejadian ini terjadi ditengah sidang kasus Century yang seru tersebut. Berita selengkapnya bisa dicek di link bawah ini.

http://lipsus.kompas.com/century/read/2010/03/03/21190291/Roy.Suryo.Ngaku-Ngaku.Dilempar.dari.Balkon.Paripurna

Saya prihatin, karena ternyata kemudian beliau juga menjadi sorotan media ketika sedang malakukan ritual korek hidung alias, maaf, ngupil, dan sialnya tertangkap kamera oleh stasiun televisi yang meliput tayangan sidang secara nasional. Maaf, malah saya melantur, ini sama sekali tidak ada hubungan dengan lempar-melempar.

link ke adegan korek hidung:

http://www.youtube.com/watch?v=yQ4On3R8Mjg

Mengingat tren lempar-melempar ini mulai serius, mungkin para para pejabat juga sebaiknya mulai koreksi diri untuk tidak lempar-melempar bola panas, lempar-melempar tanggung jawab, dan melakuan aksi pelemparan lainnya. Demi kelancaran semua, mungkin para pejabat sebaiknya juga belajar sepak takraw, nantinya jadi jika terjadi lemparan, dan kemungkinan besar tertangkap kamera video maupun foto wartawan, maka para pejabat dapat melakukan adegan indah, tendangan salto balik terhadap benda yang dilempar, dan syukur-syukur kembali ke pelempar, tepat di muka. Asal jangan kena kerumunan wartawan saja, nanti anda disorot lagi, bisa-bisa sedangasyik korek-korek gigi mencari sisa rendang konsumsi makan siang sidang, yang terselip di gigi, malah diincar wartawan, ketangkap kamera dan disiarkan nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun