Pemerintah sekarang punya kebijakan untuk ngapusin subsidi BBM dan cuma ngasih subsidi tetap pada solar sebesar Rp 1.000, setelah dengan gagahnya menaikan harga BBM bulan November 2014 pemerintah nurunin harga BBM  2 kali di bulan Januari 2015, harga turun karena harga minyak internasional lagi turun, (nah sekarang rakyat sering liat www.bloomberg.com deh)  apa dampak  positif dan negatifnya sik dari ngapusin subsidi BBM untuk ekonomi kita dan apa yang pemerintah harus lakukan untuk meminimalisir dampak negatifnya ?
Ngapusin subsidi BBM tentunya membuat kocek pemerintah untuk menjalankan program memperbaiki infrastruktur makin tebel, ga tagung-tagung bro katanya bisa nambah 200 T tiap tahun, bisa bangun jalan,jembatan,dermaga,sekolah,rumah sakit dll deh, asekkk kan.
Tapi ngapusin subsidi BBM akan buat rakyat bingung, kenapa bingung ? ya karena harga BBM akan turun naik kayak yoyo tiap 2 minggu sekali, sejak kita lahir harga BBM naik - turunya ga secepet itu, kita belum terbiasa kayak rakyat negara lain. bukan hanya rakyat yang bingung BI ( Bank indonesia ) dan BPS ( Badan Pusat Statistik ) makin susah ngeramal berapa inflasi kita kedepanya,emang kenapa kalau BI makin susah ngeramal inflasi apa hubunganya sama kita ? ya jelas ada bro, BI akan makin susah nentuin BI rate nya akibatnya bank makin bingung nentuin suku bunganya,karena bingung bank umumnya nyari aman alias jarak antara suku bunga tabungan dengan suku bunga kredit makin lebar, jiaaa yang lagi KPR rumah dan mau leasing mobil makin muram deh.
Dan yang bikin rakyat jengkel adalah harga - harga barang, kalau BBM naik rame - rame deh pada naik, walau gue udah ga pernah naik angkutan umum tapi gue BT ngeliat kelakuan pengurus organda, kalau BBM naik mereka langsung teriak sampe teriakanya kedengeran sama PBB tapi kalau harga turun ada  ajeh alesanya ga mau nurunin harga, pemerintah harus tegas sama organisasi kayak gini, dan langkah pemerintah kemarin yang nurunin harga jual semen karena udah turunya harga BBM itu patut diancungi jempol, tapi jempolnya satu ajah,pendek kata pemerintah harus ngawasin harga barang agar ga ada yang kongkalikong nentuin harga barangnya umumnya sik nama depanya asosiasi atau organisasi.
Ngeramal harga minyak sangat susah bro, karena sekarang harga minyak kita sudah ngikutin harga internasional maka ketidapastian semakin lebar, tapi demi anak cucu kita yang berhak sama infrastruktur dan fasilitas kesehatan dan sekolah yang  semakin baik kita harus ngalah. dan kalau memang pemerintah mematok harga terendah premium sebesar Rp 6.500 tapi harga minyak internasional udah dibawah itu (akibatnya pemerintah untung nih)  keuntunganya digunakan untuk mempercepat pembayaran hutang kek dan jangan ngutang lagi kan udah ada duit 200 T tiap tahun, kasihan anak cucu  kita hutangnya udah banyak jangan peduliin analisa rasio PDB/hutang kita yang katanya masih aman, semakin sedikit utang semakin enak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H