Selamat jalan Sondang
Kepergianmu menyisakan banyak pertanyaan
Apakah layak membakar diri?
Namun prinsip telah ditetapkan
Pengorbanan telah diambil sebagai jalan
Suatu pilihan yang tidak dapat didikte siapapun
Tidak ada yang berhak menghakimi
Apalagi harus menggurui
Kematianmu bukan untuk pelajaran
Tapi menjadi tonggak sejarah perjalanan melawan korupsi
Petaka korupsi mungkin tak hilang di negeri ini
Tapi kematianmu mengiriskan luka
Dan mengingatkan bahwa perjuangan melawan korupsi
Tidak boleh berhenti
Sama sekali tidak boleh berhenti
Darah si miskin masih kuat berteriak
Mereka bertanya: Hai bejat, kemana itu uang untuk rakyat?
Jutaan dari mereka sedang mati pelan-pelan
Mati dalam penderitaan
Mati dalam kepapaan
Mati dalam kesia-siaan
Itu sebabnya...
Kami tidak peduli apa kata rohaniwan atas kematianmu
Kami tidak perlu psikolog menganalisisnya
Nyawa Sondang terus berteriak “basmi koruptor”
Kami gemetar...
Karena api yang membakar itu terus membayangi
Tubuh yang hangus mengejar kami yang masih hidup
Api itu terus mengejar kami sampai dapat terjawab pertanyaan:
Apa yang kamu buat untuk menumpas koruptor?
Jangan diam bung!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H