Mohon tunggu...
Daniel Ronda
Daniel Ronda Mohon Tunggu... Dosen Teologi -

Dosen Teologi, tinggal di kota Makassar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

TVOne, Fabrikasi Berita, dan Pengkhianatan Kepercayaan Publik

9 April 2010   05:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:54 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_114500" align="alignright" width="300" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Berita terhangat saat ini adalah adanya fabrikasi berita dari stasiun TV yang lagi naik daun soal pemberitaan dan investigasinya. Indy Rahmawati diduga dan dilaporkan oleh polisi karena merekayasa berita soal makelar kasus di Mabes Polri. Alih-alih fihak TVOne mengadakan investigasi internal, malahan pimpinan internal mereka buru-buru membantah dan mengatakan bahwa reputasi Indy Rahmawati tidak perlu diragukan. Saya rasa TVOne seharusnya belajar dari media Amerika yang mengadakan investigasi ke dalam secara jujur bila reporternya membuat fabrikasi berita yang mengarah kepada penipuan dan pengkhianatan kepercayaan publik (betrayal of public trust). Kasus yang patut dijadikan acuan adalah Jack Kelley, wartawan USA Today yang sudah mengabdi 21 tahun di korannya dan bahkan 5 kali mendapat nominasi Pulitzer Prize (suatu penghargaan kepada wartawan bergengsi di dunia). Ia diduga memfabrikasi delapan liputan dan salah satunya adalah kasus di Kuba dan foto imigran yang dianggap hanya bohong dan penuh rekayasa bahkan melakukan plagiarisme. Tentu saja Jack Kelley membantah, namun fihak USA Today tetap melakukan investigasi internal untuk mendapatkan kebenaran. Rasanya tidak bisa berharap dan menuntut fihak Polri, Kejaksaan, eksekutif dan lembaga DPR untuk membenahi diri ke dalam bila media massa sendiri buru-buru membantah rekayasa atas nama reputasi si reporter. Reputasi bukan jaminan untuk tidak melakukan rekayasa. Justru ini kesempatan bagi TVOne untuk membenahi diri untuk mendapatkan kepercayaan publik yang terkhianati. Kita tidak tahu motif reporter melakukan fabrikasi berita. Ada yang menuduh lembaganya ingin mendapatkan rating tinggi di tengah persaiangan dengan TV berita sejenis, atau adanya persaingan di antara reporter sendiri yang ingin mendapatkan posisi. Apapun motifnya, masyarakat perlu dipulihkan kepercayaannya terhadap media. Bahwa yang membuat fabrikasi berita itu adalah orang sudah senior, terbaik, atau pintar, semua hal itu tidak menjamin bahwa tidak akan ada fabrikasi. Masyarakat sendiri sudah mengetahui bagaimana headline itu diarahkan ke mana setiap hari. Setelah kasus Century, maka fokus saat ini ke makelar kasus dan mafia pajak. Dan setelah ini media berusaha terus mempertahankan rating dengan mencari kasus baru, karena psikologi massa dalam fokus kepada satu berita di media massa sudah tidak selama orang dulu. Generasi MTv yang baru hanya bertahan sebentar dengan sebuah isu dan setelah itu beralih ke yang lain. Generasi saat ini adalah generasi yang pembosan dan tidak mudah fokus. Televisi yang tahu pskologi massa ini dalam menyikapi berita tentu tidak mau bertahan dengan berita yang membutuhkan pengawalan media massa seperti kasus Century. TV tidak mau mengawal berita di mana penonton tidak tertarik menontonnya. TV adalah industri kapitalis untuk mendapatkan profit. Maka presenter dan reporter sendiri pun akhirnya dipacu untuk menciptakan kontroversi dan daya tarik tontonan. Maka di sinilah letak fabrikasi itu. Reporter berusaha bertahan dalam industri kapitalis lalu berlomba-lomba menjadi yang terbaik dengan segala cara. Mulai dari menciptakan pertanyaan-pertanyaan provokatif, sampai fabrikasi berita. Konsep berita yang berimbang dan perlu diperiksa dulu kebenarannya dikorbankan demi popularitas. Di sini reporter dalam tekanan yang berat dalam sebuah industri kapitalis media. Maka, kita tidak bisa berharap banyak memperbaiki fabrikasi berita secara makro di mana headline berita ada di tangan media, karena orientasi kepada penonton (customer oriented). Di sini jauh lebih penting penonton dipuaskan dan mau duduk menonton dan menciptakan emosi yang menggugah penonton. Yang bisa kita harapkan adalah setiap rekayasa headline harus dipertanggungjawabkan dalam hal kejujurannya, sumber berita yang layak dipercaya. Maka, investigasi yang benar-benar independen di dalam TVOne adalah kunci memulihkan kepercayaan publik atas berita televisi. Kalaupun akhirnya ada reporter yang harus terdepak dari kursinya karena penipuan berita, maka itu adalah pembelajaran bagi kita semua untuk mementingkan integritas di tengah kepungan industri kapitalis media. Dan bila tidak ada fabrikasi, ini adalah kesempatan bagi reporter dipulihkan namanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun