Mohon tunggu...
Daniel Radianta
Daniel Radianta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa AtmaJaya Jogjakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kalimat Persuasif Pada Pidato Jokowi di Sidang Bersama DPR DPD RI 2019

18 September 2024   21:56 Diperbarui: 18 September 2024   22:18 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada saat pembukaan sidang bersama DPD-DPR RI di tahun 2019, Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya yang berisi pesan-pesan persuasif untuk membangkitkan semangat nasional. Dalam pidato ini Presiden Jokowi menekankan akan pentingnya kerja keras, inovasi, dan sumber daya manusia (SDM) dalam persaingan di tingkat global. Melalui pidatonya juga, Presiden Jokowi menyampaikan visi dan misinya dalam memajukan Indonesia. Hal ini sesuai dengan yang beliau katakan dalam pidatonya, "Saya mengajak kita semuanya, untuk optimis dan kerja keras, dan sayalah yang memimpin lompatan kemajuan bersama." Pada kalimat ini Presiden Jokowi mengajak seluruh kalangan untuk selalu optimis dan bekerja keras. Pada kalimat ini juga beliau menyatakan untuk siap dalam memimpin perubahan yang signifikan. 

Penyataan ini mengandung unsur persuasi emosional (pathos), yang berusaha untuk menumbuhkan perasaan semangat dan keyakinan di kalangan rakyat Indonesia bahwa rakyat Indonesia mampu dalam menghadapi sebuah tantangan yang besar. Dalam pidatonya, Presiden Jokowi juga menyampaikan "Saya yakin kita akan mampu melakukan lompatan-lompatan kemajuan secara signifikan." Pada kalimat tersebut, Presiden Jokowi kembali menekankan bahwa rakyat Indonesia mampu untuk melakukan perubahan, selama masyarakat tidak takut dalam menghadapi tantangan-tantangan yang akan datang.

Selain membangun perasaan optimis dan semangat untuk bekerja keras, Presiden Jokowi juga menekankan akan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam strategi untuk mencapai kemajuan bangsa. Pada pidatonya, Presiden Jokowi mengatakan, "Sumber daya manusia lulusan kita harus kompetitif di tingkat regional maupun global." Beliau menyampaikan bahwa sumber daya manusia perlu memiliki rasa kompetitif yang tinggi, sehingga sumber daya manusia kita dapat bersaing hingga tingkat global. Lalu, Presiden Jokowi juga menekankan akan pentingnya sumber daya manusia kita memiliki karakter yang kuat. 

Pada pidatonya, Presiden Jokowi menyampaikan "Kita butuh SDM yang berbudi pekerti luhur, kita butuh SDM yang berkarakter kuat, kita butuh SDM yang memiliki keterampilan dan menguasai ilmu pengetahuan masa kini dan masa depan". Pada pernyataan ini, Presiden Jokowi menggunakan kalimat yang memiliki unsur persuasi logos (logika), dimana Presiden Jokowi mengajak masyarakat untuk sadar bahwa pembangunan sumber daya manusia tidak hanya berfokus pada aspek teknis dan keterampilan, tetapi sumber daya manusia harus memiliki karakter dan berbudi pekerti luhur. Selain optimisme dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa inovasi juga tidak kalah pentingnya dalam membangun kemajuan bangsa.

 Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyampaikan "Kita butuh inovasi-inovasi yang destruktif, yang membalik ketidakmungkinan menjadi peluang, yang membuat kelemahan menjadi kekuatan dan keunggulan, yang mengubah keterbatasan menjadi keberlimpahan, yang mengubah kesulitan menjadi kemampuan, yang mengubah tidak bernilai menjadi berharga untuk rakyat dan bangsa!". Melalui pernyataan ini, Presiden Jokowi mengajak masyarakat untuk dapat berpikir kreatif serta dapat menciptakan inovasi-inovasi untuk menjadikan Indonesia menjadi negara yang lebih maju. 

Jokowi berkata, "Kita bangun pengolahan bauksit sehingga impor alumunium tidak perlu dilakukan, kita bangun hilirisasi industri batu bara menjadi DMI sehingga kita bisa mengurangi impor jutaan ton LPG setiap tahunnya, kita ubah industri nikel menjadi fero nikel, sehingga nilai jual dapat menjadi 4x lipatnya." Dalam pernyataan ini, Presiden Jokowi menggunakan kalimat yang memiliki unsur persuasi logos (logika), dimana Presiden Jokowi juga memberikan fakta-fakta yang mendukung pernyataannya. Pada kalimat ini Presiden Jokowi berusaha untuk meyakinkan bahwa kebijakan hilirisasi akan memberikan manfaat yang besar, seperti dapat mengurangi jumlah impor LPG maupun peningkatan nilai jual nikel.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun