Mohon tunggu...
Daniel Padno Andayono
Daniel Padno Andayono Mohon Tunggu... Auditor - KPPN Surabaya II

KPPN Surabaya II

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mau Ngopi Sehat? Minuman Bubuk Jagung Solusinya

29 Februari 2020   23:54 Diperbarui: 2 Maret 2020   11:42 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minuman bubuk jagung, alternatif minum kopi sehat (foto: Luana Yunaneva)

Ngopi, dewasa ini telah menjadi budaya bagi masyarakat Indonesia. Istilah ngopi yang digunakan, seringkali hanya bermakna kiasan. Orang yang mengajak untuk ngopi maupun bilang, “Aku lagi ngopi nih di kafe X atau warung Z bareng temen-temen kantor!” pun tidak selalu minum kopi, seperti yang dikatakannya. Bisa jadi orang itu minum teh, susu bahkan juice. Yang menjadi garis bawah bagi mereka yang suka ngopi adalah momentum di mana mereka dapat berdiskusi beragam topik. Tidak heran kalau sudah ngopi, mereka bisa betah berlama-lama, apalagi jika temannya mengasyikkan.

Namun kegiatan ngopi dapat menjadi masalah juga bagi pecinta minuman kopi yang memiliki kendala kesehatan, seperti maag dan perut kembung. Akibatnya, mereka harus membatasi maupun menghentikan sama sekali mengonsumsi minuman yang mengandung kafein tersebut. Hal inilah yang menginspirasi Siti Umi Hanik, wanita asal Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur untuk membuat terobosan minuman yang warna, bentuk dan rasanya seperti kopi. Dia menamainya sebagai bubuk jagung. Para pelanggannya malah menyebutnya sebagai kopi jagung.

Wanita yang akrab disapa dengan Hanik ini tahu dan merasakan betul, bagaimana rasanya ketika pecinta kopi tidak bisa menikmati minuman favorit karena penyakit maag yang diderita. Cukup tersiksa, katanya. Demi mewujudkan keinginan mengecap harumnya seduhan kopi hitam, wanita berusia 40 tahun ini mencoba mengolah jagung sebagai minuman pengganti kopi. Percobaan yang dilakukannya pun tidak main-main. Hanik membutuhkan waktu selama kurang lebih setahun untuk menemukan resep pengganti kopi yang pas di lidah.

SIti Umi Hanik, penggagas minuman bubuk jagung asal Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur
SIti Umi Hanik, penggagas minuman bubuk jagung asal Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur
Beruntung beberapa waktu yang lalu saat mudik ke Kediri, saya berkesempatan untuk menengok ke lokasi pembuatan bubuk jagung milik Hanik, sehingga saya dapat mengetahui proses pembuatannya. Lulusan teknik industri di Universitas Tujuh Belas Agustus, Surabaya ini memperhatikan kebersihan produk yang dihasilkannya. Tidak heran jika alat-alat maupun bahan baku dipastikannya steril. Awalnya, jagung gempil dibersihkan menggunakan air mengalir. Kemudian, jagung disangrai atau digoreng tanpa menggunakan minyak selama satu jam. Proses memasaknya dilakukan secara tradisional, yakni menggunakan kayu bakar. Setelah matang dan ditiriskan hingga dingin, biji-biji jagung dihaluskan menggunakan mesin penggiling dan siap dikemas.

img-20180205-101751-5e5a94d6d541df45557029c3.jpg
img-20180205-101751-5e5a94d6d541df45557029c3.jpg
Detail tampilan jagung yang tengah disangrai
Detail tampilan jagung yang tengah disangrai
Biji jagung yang telah disangrai dan matang ditiriskan supaya cepat dingin dan bisa diolah
Biji jagung yang telah disangrai dan matang ditiriskan supaya cepat dingin dan bisa diolah
Inilah hasil dari biji jagung yang sudah ditiriskan, dikeringkan dan digiling
Inilah hasil dari biji jagung yang sudah ditiriskan, dikeringkan dan digiling
Bubuk jagung siap dikemas
Bubuk jagung siap dikemas
Pemilihan jagung sebagai bahan utama tentu sudah dipertimbangkan dengan matang. Selain karena Hanik dan keluarga besarnya bercocok tanam jagung, makanan yang memiliki nama latin Zea mays ini memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Selain sebagai penghasil karbohidrat terpenting di dunia, jagung juga mengandung kalori, protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, air, serta vitamin A dan B1 yang dibutuhkan oleh tubuh.

Sebagai salah satu negara produsen jagung terbesar di dunia, tentu cukup mudah untuk mendapatkan bahan baku makanan yang satu ini. Mengutip situs berbagi Wikipedia, Indonesia menempati peringkat ke-8 produsen jagung pipilan kering di dunia pada tahun 2012 sampai 2014. Data tahun 2015 mencatat, posisi Indonesia berada di bawah Amerika Serikat, Tiongkok, Brazil, Argentina, Ukraina, India, dan Meksiko.


Nah, kembali ke minuman bubuk jagung. Selain membuat minuman bubuk jagung beraroma kopi, Hanik juga membuat kreasi serupa yang diberi nama bubuk jagung racik. Proses pembuatannya sama seperti bubuk kopi jagung, namun dengan penambahan sejumlah rempah-rempah seperti jahe, kunyit, serai, kencur dan kayu manis. Sementara soal rasa, hmmm…. Jangan ditanya! Aromanya senikmat kopi hitam, namun ada sensasi kehangatan dan wangi rempah-rempah. Setelah minum bubuk jagung racik, badan saya terasa lebih segar.

Produk bubuk jagung orginal produksi Hanik dibanderol seharga Rp12.000,00 untuk kemasan 100 gram. Sementara bubuk jagung racik dibanderol seharga Rp18.000,00 untuk kemasan yang sama. Saya rasa, ini adalah harga yang sangat terjangkau untuk minuman “kopi” yang aman bagi kesehatan. Tak sebanding dengan manfaat besar yang dapat diperoleh oleh tubuh.

Tampilan aneka kreasi bahan pangan lokal yang diproduksi oleh Siti Umi Hanik (foto: Luana Yunaneva)
Tampilan aneka kreasi bahan pangan lokal yang diproduksi oleh Siti Umi Hanik (foto: Luana Yunaneva)
Selain menjadi alternatif oleh-oleh saat berkunjung ke Kabupaten Kediri, minuman bubuk jagung ini sudah tersebar di sejumlah kota di Tanah Air, seperti Gresik, Surabaya, Malang dan Jakarta. Bahkan beberapa waktu yang lalu, Hanik juga telah mengekspor produknya ke luar negeri, seperti Rusia. Anda tertarik untuk mencobanya? Bisa DM saya :)

Gorontalo, 29 Februari 2019

Anggota tim: Daniel Padno Andayono, Asek Adi PideksoLuana Yunaneva

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun