Mohon tunggu...
Daniel Naffi
Daniel Naffi Mohon Tunggu... Seniman - Musisi

Session Keyboard & Piano Player Session Singer Keyboard / Popular Piano Instructor Song Writer Arranger Music Director Vocal Director Band Coach Vocal Group Coach

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah pantas mental illness itu disebut "orang gila"..?

14 Januari 2025   13:26 Diperbarui: 14 Januari 2025   13:26 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Banyak orang yang malu pergi ke psikiater karena takut di-stigma "orang gila" walaupun menderita "Depresi Klinis"..
Depresi klinis bukanlah kesedihan biasa atau yang disebabkan oleh PTSD (Post Trauma Syndrome Disorder),
akan tetapi disebabkan oleh faktor biologis atau bahkan faktor genetik,
Yaitu ketidakseimbangan kimiawi atau gangguan neurotransmitter yang menghambat pelepasan hormon seperti serotonin, dopamin atau hormon serupa lainnya..

September 2018 saya mengalami gangguan kecemasan yang parah,
disusul panic attack dan insomnia..
Atas saran beberapa teman yang berprofesi sebagai psikolog,
saya dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke psikiater agar Mild Depresive Episode yang saya alami tidak menjadi Major Depresive Episode dikarenakan tidak mendapatkan penanganan medis (Farmakoterapi) sesegera mungkin..
Dengan menggunakan BPJS,
saya mencoba memberanikan diri pergi ke faskes pertama agar dirujuk ke faskes lanjutan dimana di RS tersebut terdapat dr. SpKJ (Spesialis Kejiwaan) atau yg biasa disebut dengan psikiater,
ternyata suasananya gak seperti yang saya bayangkan,
gak ada tuh orang gila..
Setelah berkonsultasi dengan dokter,
saya didiagnosa terkena Anxiety Disorder Unspecified (F41.9) yang diakibatkan oleh faktor genetik dan untuk penanganan awal saya diberikan obat-obatan penenang jenis benzodiazepin dengan dosis yang lumayan tinggi agar kondisi saya segera stabil..
Beberapa tahun kemudian setelah kondisi saya mulai stabil,
dimulailah proses Tappering Off (penurunan dosis obat secara bertahap),
menurut dokter,
penggunaan benzodiazepin tidak boleh dihentikan secara langsung (Cold Turkey) dikarenakan akan mengakibatkan withdrawal (efek penarikan/putus zat) atau yang biasa disebut sakaw walaupun gak pakai putaw..

Sekarang kondisi saya sudah semakin stabil,
walaupun masih suka ngamuk kalau ter-trigger atau bersinggungan dengan orang yang toxic,
saya juga mengkonsumsi herbal yang dapat memenangkan sehingga dosis obat yang diberikan oleh dokter tinggal dari dosis awal..

Hmm, ternyata mental illness itu tidak sesederhana seperti yang saya bayangkan sebelumnya,
dan tidak memilih siapa korbannya..
Yang membuat miris,
banyak orang yang tidak paham akan mental illness,
tetapi dengan seenaknya mengatakan ini akibat "kurang ibadah" lah atau "baperan" lah,
dll, dll..

Melalui tulisan ini saya ingin mengajak kita semua untuk "memanusiakan manusia",
bukannya malah menghakimi mental illness..
Dan bagi teman-teman yang merasakan ada sesuatu yang mengganggu pikiran seperti cemas berlebihan, panic attack,
insomnia, mood swing,
mudah marah/emosi/temperamental,
sulit untuk fokus/berkonsentrasi,
mengalami halusinasi (baik dalam bentuk audio/suara/bisikan ataupun visual/penampakan) dan hal-hal serupa lainnya..
Yuk segera periksakan diri ke psikiater..!
Jangan malu..!
Abaikan mereka yang toxic karena mereka tidak paham apa yang kita alami..

Salam sehat jiwa..!

- Daniel Naffi -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun