Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

“Nusantourapedia”, Merangkum Pesona Sabang – Merauke untuk Kemajuan Pariwisata Indonesia

2 Januari 2015   22:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:57 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak akan pernah habis kata-kata untuk melukiskan keindahan Indonesia, negeri yang dikaruniai eloknya alam, budaya juga sejarah. Keindahan itu membentang teramat luas dari Sabang di ujung barat, hingga Merauke di ujung timur. Dan berwisata menjelajahi nusantara tentunya akan selalu meninggalkan kesan yang tak terlupa.

Industri pariwisata di Indonesia sebenarnya memiliki potensi dan nilai ekonomi yang sangat menjanjikan. Pengelolaan serius oleh pemerintah dan pihak swasta yang didukung kesadaran dan partisipasi masyarakat tentunya diperlukan untuk memajukan pariwisata negeri ini. Namun sayang, hal tersebut masih belum berjalan seperti yang diharapkan dan membuat pesona wisata Indonesia masih kalah bersinar jika dibandingkan negeri tetangga, Singapura, Malaysia atau Thailand.

Padahal jika dibandingkan ketiga negara tersebut, Indonesia sebenarnya jauh lebih indah. Mengutip pernyataan Yusran Darmawan, dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Kompasianer of The Year 2013 ini ia menuturkan pengalamannya saat berkunjung ke Thailand lalu membandingkannya dengan kondisi di Indonesia:

Di beberapa tempat wisata bertaraf internasional itu, saya justru tidak menemukan letak keindahannya. Sebagai orang yang lahir dan besar di pulau kecil di sebelah tenggara Sulawesi, hampir tiap hari saya menyaksikan laut biru, karang-karang, serta nyiur melambai sebagai tempat bermain sejak masa kecil. Bahkan hingga kini, rumah saya di Pulau Buton hanya berjarak sepuluh menit dari pantai berpasir putih. Makanya, ketika menyaksikan pasir putih itu, saya justru membandingkannya dengan alam perkampungan saya yang juga indah, dan belum banyak diketahui warga dunia.

Keindahan pulau-pulau di Indonesia jauh melebihi Phuket di Thailand, atau tempat wisata di negara Asia Tenggara lainnya. Namun promosi yang masih setengah-setengah dan kalah gencar jika dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan oleh negara tetanga, tak heran membuat tempat-tempat wisata di Indonesia menjadi kurang dikenal bahkan oleh masyarakat Indonesia sendiri.

Peran Blogger untuk Mempromosikan Wisata Indonesia

Era internet saat ini telah memunculkan para blogger dengan beragam tulisannya. Blog-blog pribadi yang secara khusus menuliskan pengalaman si penulis saat berkunjung ke salah satu daerah di Indonesia, menjadi salah satu media untuk mempromosikan wisata Indonesia. Blog-blog ini bahkan memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan promosi wisata yang dilakukan oleh situs pengelola wisata, agen perjalanan atau pemerintah daerah.

Keunikan blog tersebut terletak pada unsur personalitas yang tidak akan kita temukan di situs yang bersifat general. Kita bisa ikut merasakan perjuangan si penulis menuju lokasi tertentu seakan kita pun hadir secara langsung di situ. Sesekali emosi gembira, puas sampai sedih dari si penulis saat melakukan perjalanan tersebut pun bisa kita rasakan. Atau bagaimana melalui foto dan tulisan, seolah-olah pembaca juga ikut menikmati nikmatnya kuliner di tiap-tiap daerah. Para blogger melalui tulisannya tersebut telah menjadi volunteer untuk memajukan wisata di Indonesia.

[caption id="attachment_344508" align="aligncenter" width="600" caption="dok. pribadi"][/caption]

Kompasiana pada kanal wisata sendiri telah menghadirkan banyak volunteer wisata (atau disebut juga voluntourism) tersebut. Beragam informasi menarik dan khas yang ditulis para kompasianer membukakan mata kita untuk melihat tempat-tempat wisata di seluruh nusantara. Kita bisa mengetahui budaya Aceh dan Toraja melalui tulisan-tulisan dari Olive Bendon. Keindahan alam di Jawa Tengah atau Jawa Timur bisa dilihat melalui foto-foto dan cerita yang ditulis Dhanang Dhave atau Teguh Hariawan. Dan tentunya masih banyak pesona dari daerah lain di Indonesia yang ‘berserakan’ di kanal wisata Kompasiana.

Nusantourapedia, Sebuah Ide untuk Kemajuan Wisata Indonesia

Banyaknya tulisan menarik dari para voluntarism yang ‘berserakan’ di Kompasiana (dan blog-blog lainnya) memberi informasi yang bisa dijadikan rujukan mengenai tempat-tempat wisata yang ada. Namun alangkah sayang jika tulisan bermutu tersebut dibiarkan  begitu saja, sehingga apabila kita ingin membaca tulisan-tulisan yang misalnya terfokus pada wisata di satu daerah maka kita akan sedikit repot untuk mencarinya.

Sebuah wadah perlu dibuat secara khusus untuk menghimpun tulisan para voluntourism tersebut, dan kemudian tulisan bisa dikelompokkan lagi berdasarkan wilayah, misalnya provinsi dan kota. Wadah yang saya maksud bisa berupa situs atau microsite khusus, isinya tentu saja tentang wisata Indonesia yang ditulis oleh para voluntourism. Sifat dari situs atau microsite ini terbuka, artinya siapa saja bisa menuliskan pengalamannya saat berkunjung ke tempat wisata tertentu. Untuk menjamin kualitas, perlu tim atau admin yang mengelolanya.

Nusantourapedia saya pikir menjadi nama yang cocok untuk situs atau microsite ini, dimana nama tersebut berasal dari gabungan 3 kata yaitu nusantara, tour (wisata), dan ensiklopedia. Bisa dikatakan Nusantourapedia merupakan sebuah ensiklopedia yang menginformasikan secara lengkap tentang wisata di Indonesia, dari Sabang hingga Merauke.

Pengklasifikasian berdasarkan wilayah, misal provinsi atau kota seperti yang disinggung sebelumnya, akan memudahkan pembaca untuk mencari informasi wisata di satu provinsi atau kota. Misalnya ketika ada wisatawan yang akan berkunjung ke Sumatera Utara, maka ia bisa mengklik chapter Sumatera Utara dan menemukan informasi yang telah ditulis oleh para voluntourism mengenai obyek wisata alam, sejarah-budaya, atau kuliner di sana. Usai mengunjungi daerah tersebut, wisatawan tersebut bisa menuliskan pengalamannya (seperti membuat tulisan di blog) pada Nusantourapedia tersebut.

Lebih lanjut, tulisan-tulisan yang bisa dipastikan sebagian besar ditulis dalam bahasa Indonesia, perlu juga dibuat dalam versi bahasa Inggris. Pembuatan tulisan dalam versi bahasa Inggris ini menjadi tanggung jawab tim atau admin pengelola Nusantourapedia, mengingat tidak semua voluntourism bisa menulis dengan baik dalam bahasa Inggris. Dengan adanya tulisan dalam dua versi bahasa ini, Nusantourapedia bisa bermanfaat tak hanya bagi wisatawan dalam negeri, tetapi juga wisatawan asing.

Itulah sebuah gagasan sederhana saya mengenai sebuah situs atau microsite Nusantourapedia, untuk menghimpun berbagai tulisan menarik dari para blogger mengenai pengalamannya berwisata menikmati indahnya Indonesia. Nusantourapedia bisa menjadi wadah promosi untuk mengenalkan  Indonesia, sekaligus memajukan pariwisata Indonesia.

1420186194360009257
1420186194360009257

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun