Setelah sekian lama absen dengan tema-tema WPC atau Weekly Photography Contest, kini Kampret atau Kompasianer Hobi Jepret hadir kembali dengan tema Jebul, singkatan dari Jepret Bulanan. Dan “Rumah” menjadi tema dari Jebul edisi perdana. Saatnya untuk belajar memotret dan menambah ilmu dari tulisan para kompasianer / kampreters.
Mungkin beberapa rekan kompasianer lain sudah mem-posting tulisan tentang isi rumahnya yang terlihat rapi dan menarik. Namun tak ada salahnya jika kali ini saya mencoba menampilkan hal yang sebaliknya, berantakan dan kotor. Benda-benda yang dekil ternyata bisa juga menjadi obyek foto yang (bagi saya) cukup unik. Dan sebelum masuk ke rumah saya, mari kita dengarkan sejenak tembang lawas Rumah Kita yang dipopulerkan oleh God Bless beberapa dekade lalu.
Hanya bilik bambu tempat tingal kita
Tanpa hiasan tanpa lukisan
Beratap jerami beralaskan tanah
Namun semua ini punya kita
Selamat datang di rumah saya. Dan saya persilakan melihat tempat tinggal saya melalui foto-foto yang saya unggah di sini. Berhubung belum sempat bersih-bersih, saya minta maaf karena kondisinya berantakan.
[caption id="attachment_339880" align="aligncenter" width="640" caption="dok. pribadi"][/caption]
Mulai dari pagar rumah yang minimalis dengan gembok yang mulai berkarat di sana-sini. Coba lihat rumah yang di depan. Tetangga depan rumah saya itu orangnya cantik. Cuma sekarang lagi tidak di rumah. Lain kali ke sini lagi kalau pengen kenalan. Lah, ini kok malah ngomongin tetangga. Fokus, fokus!
[caption id="attachment_339881" align="aligncenter" width="640" caption="dok. pribadi"]
Nah yang ini motor saya. Umurnya sudah 10 tahun dan setia menemani saya ke mana pun saya pergi. Berhubung sekarang lagi musim hujan, ya jadinya kotor bin dekil seperti ini. Belum sempat saya bersihkan. Biasanya sih dua minggu sekali saya cuci. Itu juga kalau sempat dan kalau ingat ya.
[caption id="attachment_339882" align="aligncenter" width="640" caption="dok. pribadi"]
[caption id="attachment_339883" align="aligncenter" width="640" caption="dok. pribadi"]
Eh, tadi kan saya sudah bilang kalau rumah saya berantakan. Harap maklum setiap pagi pergi kerja, pulang sudah sore kadang malam. Jadi ya tidak sempat dibersihkan. Tuh lihat, kulit kacang sewaktu nonton tv tadi malam masih ada di meja dan belum dibuang di tempat sampah. Gelas bekas ngopinya juga belum dicuci.
[caption id="attachment_339884" align="aligncenter" width="640" caption="dok. pribadi"]
[caption id="attachment_339885" align="aligncenter" width="640" caption="dok. pribadi"]
Buku-buku juga berserakan. Sehabis baca, saya biarkan buku-buku itu terhampar di lantai bersama benda lainnya. Di kamar sebelah, kondisinya tak jauh beda. Sepatu-sepatu yang ada berserakan di sana dan di sini.
E tapi tunggu dulu. Meski enggan bersih-bersih beres-beres rapi-rapi rumah, saya paling jengkel dengan coro atau kecoa. Kalau melihat binatang yang satu ini, langsung saya uber dan menyemprotnya dengan cairan pembasmi serangga. Sroot.. srooot… srooottt…
[caption id="attachment_339886" align="aligncenter" width="640" caption="dok. pribadi"]
Itu beberapa obyek di rumah yang bisa saya ikutkan pada tantangan Jepret Bulanan Group Kampret. Untuk hasil jepretan kampreters yang lain, yuk ke sini.
Lebih baik di sini rumah kita sendiri
Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa
Semuanya ada di sini
Rumah kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H