Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Don't Cry, Papa. I'll Win The World Cup for You

26 Juni 2014   05:55 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:52 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Why are you crying, Papa?” Sebuah pertanyaan dari anak kecil ketika menyaksikan ayahnya menangis sedih di samping radio. “Brazil have lost The World Cup,” jawab sang ayah. Tak tahu harus mengatakan apa, sang anak kemudian menjawab, “Don’t cry, Papa. I’ll win the World Cup for you.

Peristiwa tahun 1950 itu terjadi saat sang anak yang bernama Edson Arantes do Nascimento berumur 9-10 tahun, ketika Brazil gagal menjuarai Piala Dunia di negerinya sendiri. Brazil yang hampir mendapatkan juara dunia pertama kali akhirnya dikalahkan oleh Uruguay dengan skor 1-2.

Sumber: http://bola.kompas.com/read/2014/05/28/1906333/Pele.Timnas.Brasil.Tak.Pernah.Alami.Ini.Sebelumnya

Delapan tahun kemudian, Edson Arantes du Nascimento yang lebih dikenal dengan Pele tampil membela Brazil di Piala Dunia 1958 yang diadakan di Swedia.Pele tercatat sebagai pemain termuda dalam turnamen tersebut. Sempat tidak tampil karena cedera pada dua partai pertama penyisihan group melawan Austria dan Inggris, Pele baru main pada partai ketiga melawan Uni Soviet dalam usia 17 tahun 239 hari. Brazil menang 2-0 dimana kedua gol dicetak oleh Vava, dan Pele menyumbang 1 assist untuk gol kedua.

Bintang Pele semakin bersinar di babak knock out. Pele mencetak 1 gol kemenangan Brazil atas Wales di perempat final. Di semifinal melawan Perancis, Pele berhasil mencetak hattrick dan Brazil menang 5-2. Dan di partai final melawan tuan rumah, Pele menyumbang 2 gol ketika Brazil menang 5-2 dan menjadi juara dunia. Pele terpilih sebagai pemain muda terbaik turnamen ini dan total membuat 6 gol, di bawah top scorer Just Fontaine (Perancis, 13 gol).

Piala Dunia 1962 di Chile, Pele kembali memperkuat Brazil. Sayang Pele hanya sempat bermain di dua pertandingan penyisihan group. Di partai pertama, 1 gol dan 1 assist dari Pele membuat Brazil menang 2-0 atas Mexico. Melawan Cekoslowakia di partai kedua, Pele kemudian mengalami cedera pada pertandingan yang berakhir tanpa gol. Cedera ini memaksa Pele tidak bisa memperkuat Brazil di pertandingan selanjutnya. Pada akhirnya Brazil mampu melaju hingga babak final dan mempertahankan gelar juaranya di tahun 1962 ini.

Piala Dunia 1966 di Inggris, Pele yang menjadi pemain top dunia saat itu kembali tampil untuk ketiga kalinya. Pele menjadi incaran permainan keras bek-bek lawan. Partai pertama melawan Bulgaria, Pele menyumbang satu gol untuk kemenangan Tim Samba 2-0 sekaligus mencatatkan diri sebagai pemain pertama yang berhasil mencetak gol di tiga Piala Dunia. Pele mengalami cedera di pertandingan melawan Bulgaria tersebut, sehingga tak diturunkan pada partai kedua melawan Hungaria yang akhirnya dimenangkan oleh Hungaria 3-1

Di partai ketiga menghadapi Portugal, Pele diturunkan bermain meski masih mengalami cedera. Brazil kalah 1-3 dan memaksa sang juara bertahan terhenti di penyisihan group. Pelanggaran keras pemain Portugal Joao Morais membuat Pele memutuskan untuk berhenti dari Piala Dunia, sebuah keputusan yang kemudian dilanggar oleh Pele empat tahun berikutnya.

Piala Dunia 1970 di Mexico, Pele kembali memperkuat Brazil untuk keempat kalinya. Empat gol berhasil dicetak oleh Pele pada turnamrn ini, satu gol di antaranya pada partai final melawan Italia. Di partai puncak ini Brazil menang 4-1 sekaligus meraih juara dunia untuk ketiga kalinya dan Pele terpilih sebagai pemain terbaik. Tropi Jules Rimet akhirnya menjadi milik abadi Brazil.

Tak banyak pemain yang bisa bermain beberapa kali di Piala Dunia. Pele tampil di empat Piala Dunia 1958, 1962, 1966 dan 1970, hanya kalah dari Antonio Carbajal (Mexico), Lothar Matthaus (Jerman) dan Gianluigi Buffon (Italia) yang bermain lima kali. Namun dengan raihan 3 juara dunia, sampai saat ini hanya Pele yang berhasil mendapatkannya. Pele tak hanya menepati janjinya kepada sang ayah saat berkata, “Don’t cry, Papa. I’ll win the World Cup for You.”, tetapi juga menjadi pahlawan bagi Brazil. Tak berlebihan jika Pele disebut sebagai pemain terbaik di Piala Dunia sepanjang masa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun