Kereta api di Indonesia telah mengalami banyak perubahan positif dalam beberapa tahun terakhir. Terbaru, PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai operator utama menghadirkan layanan kereta New Generation, Panoramic, dan Kompartemen. Kehadiran kereta terbaru memberikan pengalaman menyenangkan kepada penumpang saat melakukan perjalanan, terutama saat liburan Nataru (Natal dan Tahun Baru) mendatang.
Pengalaman menyenangkan itulah yang saya rasakan saat mengikuti acara Travelling by KAI ke Cirebon pada hari Selasa, 19 November 2024 lalu. Bersama para kompasianer dan peserta dari komunitas lain, saya berkesempatan menjajal layanan inovasi terbaru dari PT KAI dalam perjalanan dari Stasiun Gambir Jakarta ke Stasiun Cirebon.
Saya tiba di Stasiun Gambir pada jam 7 pagi dan menuju meja registrasi Kompasiana. Di sana ada Musfi yang memberikan name tag dan kaos peserta. Saya kemudian bertemu dan saling sapa dengan kompasianer lain, seperti Andri, Achi, Windu, Efa, Novitania, dan lainnya. Segelas kopi dan beberapa potong camilan rebus menambah kehangatan obrolan kami.
Pada jam 8 pagi, acara dimulai. Pembawa acara menyapa para peserta yang terlihat antusias pagi itu, dilanjutkan dengan sambutan dari Ibu Anne Purba selaku Vice President of Public Relations KAI.
Selesai sambutan, para peserta segera menuju Kereta Luar Biasa untuk melakukan perjalanan ke Cirebon. KLB adalah layanan kereta api untuk rute perjalanan khusus. Kereta ini memiliki jadwal yang tidak tercantum dalam Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka).
KLB yang digunakan dalam kegiatan tersebut terdiri dari beberapa rangkaian kereta, yaitu New Generation, Panoramic, dan Compartment (Kompartemen). Setiap peserta diberikan kesempatan untuk menikmati masing-masing layanan kereta tersebut.
Kereta New Generation dengan Captain Seat yang Ergonomis
Kereta new generation ini adalah kereta yang telah dimodifikasi oleh Balai Yasa KAI. Tidak seperti kereta ekonomi generasi lama dengan sandaran kursi tegak atau membentuk sudut hampir 90 derajat, kereta new generation sudah berjenis captain seat.
Saat mencoba secara langsung, saya merasakan perbedaan cukup signifikan antara New Generation dan generasi lama, terutama pada tempat duduknya. Captain seat dibuat dari material yang lembut dan berkualitas serta sandaran yang bisa disetel kemiringannya (reclining). Tidak hanya itu, jarak antar kursi juga lebih lebar dengan ruang kaki yang juga lebih lega.
Kelebihan lainnya dari captain seat yaitu bisa diputar 180 derajat ke belakang (revolving). Hal ini memungkinkan penumpang untuk membalikkan arah kursi sesuai arah perjalanan kereta. Selain itu, penumpang yang naik bersama teman atau keluarga juga bisa duduk saling berhadapan.
Ruang penyimpanan barang di bagian atas juga lega. Saya tak mengalami kesulitan saat memasukkan tas ransel berukuran medium. Demikian juga saat kembali dari Cirebon, saya tidak kerepotan untuk menempatkan kardus oleh-oleh.
Tidak hanya ruang penumpang, toilet kereta juga bersih dan nyaman. Ruangannya yang lega membuat saya leluasa saat masuk dari pintu, berputar membalikkan badan, dan kemudian duduk di kloset. Toilet ini juga dilengkapi dengan pegangan untuk tangan, wastafel, tisu, dan hand dryer.
Semua fasilitas yang ada pada kereta ini memberikan pengalaman perjalanan lebih baik terutama pada kelas ekonomi, tetapi dengan harga yang terjangkau.
Kereta New Generation mulai dioperasikan pada tahun 2023 dengan hasil modifikasi dari Balai Yasa Manggarai. Saat ini terdapat 12 kereta generasi 1 dan 60 kereta generasi kedua yang mulai dioperasikan pada tahun 2024. Selain KA New Generation hasil modifikasi dari Balai Yasa Manggarai, KAI juga mengoperasikan KA Stainless Steel New Generation pengadaan baru dari INKA.
Â
Kereta Panoramic untuk Menikmati Pemandangan Sepanjang Perjalanan
Selanjutnya, saya mencoba kereta panoramic. Sesuai dengan namanya, kereta ini memungkinkan penumpangnya untuk bisa menikmati pemandangan sepanjang perjalanan. Kereta ini adalah hasil modifikasi dari kereta kelas eksekutif yang nyaman, serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas canggih.
Kesan luar biasa langsung saya dapatkan saat memasuki kabin kereta panoramic ini. Pembeda utama kereta ini dengan kereta lainnya adalah adanya sunroof dan kaca berukuran lebar.
Saya bisa menikmati panorama, tidak hanya yang ada di kiri dan kanan kereta tetapi juga yang ada di atasnya. Pepohonan hijau dan sawah begitu segar dilihat, dipadu dengan langit cerah-berawan. Apalagi, saat itu tengah berlangsung pertunjukan live music yang membuat perjalanan sangat menyenangkan.
Atap kaca dengan desain emerald panoramic roof juga dirancang dengan material khusus. Sehingga, bisa tahan terhadap benturan sekaligus mengurangi panasnya matahari. Tirai jendela juga bisa dikontrol dengan remot. untuk mengurangi silau dan membantu menjaga temperatur di dalam kabin kereta.
Salah satu hal menarik yaitu tempat duduk yang bisa diputar, baik menghadap ke samping maupun ke belakang. Penumpang bisa semakin menikmati indahnya pemandangan, sambal berbincang dengan penumpang lain yang duduk di belakangnya.
Tidak hanya itu, kereta dengan kapasitas 38 tempat duduk ini juga juga dilengkapi dengan televisi dan wi-fi, toilet yang luas dan nyaman, serta memiliki train attendant yang siap memberikan layanan kepada penumpang.
KA Panoramic saat ini terangkai pada KA Argo Parahyangan relasi Gambir-Bandung (PP), KA Papandayan relasi Gambir-Garut (PP), KA Pangandaran relasi Gambir-Banjar (PP), KA Argo Wilis relasi Bandung-Surabaya Gubeng (PP), dan KA Turangga relasi Bandung-Surabaya Gubeng (PP).
Kereta Kompartemen untuk Privasi dan Kenyamanan Ekstra
Berikutnya, saya masuk ke kereta kompartemen (compartment). Kereta ini dirancang khusus dengan ruang pribadi (suite) yang cocok untuk perjalanan panjang dan bisnis.
Fitur-fitur canggih hadir pada kereta kompartemen ini. Kursinya bisa disetel sedemikian rupa hingga dalam kondisi rebah sejajar permukaan lantai, sehingga memungkinkan penumpang untuk tidur dengan nyaman saat melakukan perjalanan panjang. Kursi ini juga bisa diputar untuk menyesuaikan arah perjalanan kereta.
Selain itu, kursi pada kereta kompartemen juga memiliki pengaturan suhu dan pijatan. Fitur ini bisa diatur melalui perangkat khusus yang terletak di depan sandaran tangan.
Tak hanya itu, tersedia juga meja lipat yang bisa digunakan oleh penumpang untuk makan atau bekerja. Hal ini memberikan fleksibilitas untuk beraktivitas sepanjang perjalanan.
Suite juga memiliki pintu geser yang bisa dibuka-tutup bahkan dikunci dengan menekan tombol yang tersedia. Hal ini memberikan privasi bagi penumpang yang ingin beristirahat dengan nyaman. Pencahayaan di dalam ruang suite juga bisa diatur. Ada remot yang tersedia untuk mengatur pencahayaan baik untuk lampu pada dinding maupun pada langit-langit.
Untuk penumpang yang membutuhkan hiburan, tersedia tablet yang bisa digunakan untuk memutar film dan lagu. Sebuah headphone akan membuat penumpang semakin nyaman saat menikmati hiburan.
Tak perlu khawatir apabila mengalami kesulitan dalam menggunakan fitur-fitur tersebut. Cukup menekan tombol panggilan yang tersedia, maka petugas akan datang membantu.
Selain fitur-fitur canggih, kereta ini juga memiliki toilet yang dirancang dengan standar hotel. Kondisinya bersih, nyaman, dan terkesan modern.
Bagi pengguna kereta kompartemen, tersedia akses ke Executive Lounge di stasiun keberangkatan dan berbagai layanan di atas kereta. Tersedia berbagai hidangan makanan dan minuman gratis. Tak hanya itu, tersedia juga akses WiFi gratis.
Kereta kompartemen ini dibuat di Balai Yasa Manggarai. Saat ini Kereta Suite Class Compartment dioperasikan dalam kereta api Bima dengan rute Gambir-Surabaya Gubeng (PP) dan KA Argo Semeru dengan rute Gambir-Surabaya Gubeng (PP).
Berkunjung ke Loko Caf Cirebon dan Alun-Alun Kejaksan
Setelah kurang lebih 3 jam perjalanan, kami tiba di Stasiun Cirebon. Kami melanjutkan perjalanan menuju Loko Caf Cirebon untuk makan siang. Keunikan kafe ini yaitu adanya satu gerbong kereta yang difungsikan sebagai bagian dari kafe.
Kami menikmati menu khas Cirebon, yaitu Nasi Jamblang. Menu ini berupa nasi yang dibungkus daun jati, dengan pelengkap lauk seperti tempe, tahu, dan lainnya. Tak ketinggalan, semangkuk sayur asem dan es dawet terasa menyegarkan.
Kami kemudian melanjutkan perjalanan ke Alun-Alun Kejaksan. Salah satu ciri khas alun-alun yang terletak di jantung Kota Cirebon ini yaitu adanya gapura yang berbentuk seperti Candi Bentar.
Keunikan lainnya yaitu lapangan alun-alun yang memiliki rumput dan bata yang diatur sedemikian rupa sehingga membentuk garis yang mengikuti arah kiblat untuk sholat.
Dari Alun-alun Kejaksan, kami kembali ke Stasiun Cirebon yang akan membawa kami kembali ke Jakarta. Sambil menunggu jam keberangkatan, saya mengeksplorasi stasiun yang memiliki arsitektur khas peninggalan masa kolonialisme Belanda. Kondisinya terawat dengan baik hingga saat ini.
Pengalaman mengikuti kegiatan Traveling by KAI ini begitu mengesankan. Saya bisa melihat dan menikmati secara langsung inovasi layanan KAI, dalam hal ini kereta New Generation, Panoramic, dan Kompartemen.
Kenyamanan yang saya rasakan sepanjang perjalanan ini membuktikan bahwa kereta api menjadi moda transportasi yang tepat untuk bepergian. Bagi teman-teman yang berencana liburan Nataru, yuk, naik kereta api saja!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H